Sukses

Kecelakaan Garuda GA-421 Karena Kerusakan Mesin

Garuda Indonesia Airlines menyatakan kecelakaan pesawat GA-421 karena kerusakan mesin. Setiap korban akan menerima santunan Rp 50 juta.

Liputan6.com, Jakarta: Hasil investigasi sementara Garuda Indonesia dan Komite Keselamatan Penumpang menyebutkan, kecelakaan Pesawat Garuda Nomor Registrasi GA-421 di Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah, karena kerusakan mesin [baca: Pesawat Garuda Mendarat Darurat di Bengawan Solo]. Saat kejadian, dua mesin pesawat Boeing 737-300 yang mengangkut 54 penumpang itu rusak terhantam badai yang disertai hujan deras. Demikian diutarakan Direktur Utama Garuda Indonesia Abdul Gani di Jakarta, Kamis (17/1) siang.

Abdul menjelaskan, mesin pesawat naas itu mati pada ketinggian 32 ribu kaki menuju 23 ribu kaki. Padahal menurut Abdul, Kapten A. Rozak, pilot GA-421, telah dua kali berusaha menghidupkan mesin hingga akhirnya dia memutuskan mendarat darurat. Di sisi lain, Abdul menerangkan, Garuda Airlines tetap akan mengoperasikan seluruh armada yang menggunakan mesin sejenis dengan pesawat naas itu. "Sebagian besar pesawat yang dimiliki Garuda masih laik terbang. jadi tak ada buat Garuda untuk meng-grounded seluruh pesawat," kata Abdul. Menurut catatan, saat ini, Garuda Indonesia memiliki 26 unit pesawat berjenis Boeing 737-300.

Sementara itu, menurut mekanik GIA di Bandar Udara Selaparang Sigit Purwanto, kondisi GA-421 dalam keadaan layak terbang. Karena itu, kemarin tepat pukul 16.35 WIB, pesawat diperbolehkan take off menuju Bandara Cengkareng, Jakarta Barat, melalui Yogyakarta.

Sedangkan Pimpinan Garuda di Mataram Didik Triatmojo mengatakan, kecelakaan tak mengganggu jadwal penerbangan jalur Bandara Selaparang-Cengkareng. "Hari ini, penumpang Garuda ke Jakarta tetap full booking," jelas Didik. Selain itu, ia juga menjelaskan, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap para korban, Garuda akan membayar seluruh biaya perawatan dan memberikan santunan sebesar Rp 50 juta.

Pascakecelakaan, unsur Musyawarah Pimpinan Daerah Nusatenggara Barat langsung mengadakan rapat koordinasi di Kantor Gubernur untuk membicarakan insiden tersebut. Rapat dipimpin Gubernur NTB Harun Al Rasyid. Sementara keluarga korban Garuda di Mataram yang sempat panik, kini, sudah tenang. Karena keluarga mereka selamat.(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini