Sukses

Pelatihan SAR ala PT Dirgantara Indonesia

Setelah berhasil mengevakuasi tiga korban helikopter yang jatuh di Gunung Burangrang beberapa waktu silam, Tim SAR PT Dirgantara Indonesia terus berbenah. Seluruh anggotanya ditempa pelatihan land and sea survival.

Liputan6.com, Bandung: Pelatihan land and sea survival (ketahanan di darat dan laut) adalah satu metode yang mesti dikuasai seorang pecinta alam atau anggota Search and Rescue (SAR). Tujuannya, agar mereka sanggup bertahan di tengah hutan atau laut. Materi pelatihan itulah yang dilakukan seluruh anggota tim SAR PT Dirgantara Indonesia, baru-baru ini, di Bandung.

Perjalanan panjang dan melelahkan dalam pelatihan itu dilakukan Desa Parongpong, Bandung Utara, sepanjang sekitar 12 kilometer ke kawasan Cikole, Lembang. Mereka hanya boleh berpedoman pada sebuah peta. Nantinya, mereka mesti bisa menembus atau menjangkau titik koordinat, yang telah ditentukan di lokasi tujuan.

Hambatan meda yang belum terjamah atau jarak tempuh yang jauh, tentu bukan lagi masalah. Bahkan, mereka pun dididik untuk bisa menyantap atau minum dari persediaan yang terbatas atau dari kekayaan hutan yang didapatnya. Saat malam tiba, lokasi peristirahatan yang aman dari ancaman binatang buas harus dicari. tak heran bila pohon-pohon tinggi di tengah hutan pun menjadi pilihan utama peraduan darurat. Saat itu, kenyamanan adalah barang yang mahal.

Pagi-pagi sekali, setiap anggota harus berkemas untuk melanjutkan perjalanan. Kali ini, mereka mencoba menggunakan kompas untuk menjangkau suatu koordinat secara akurat dan cepat. Atau paling tidak, mengurangi jarak tempuh.

Medan yang ditempuh terdiri dari lereng-lereng kebun teh dan areal persawahan di kawasan Lembang. Rute ini dilalui demi mendapatkan jalan pintas menuju titik koordinat tujuan di kawasan Cagak, Subang. Saat tiba di sebuah sungai, penyeberangan basah pun harus dilakukan dengan hanya mengandalkan seutas tali yang dibentangkan di atas sungai. Ancaman arus deras atau binatang air yang sewaktu-waktu bisa menyerang, tak lgi dihiraukan.

Belum tuntas rasa lelah menyergap, anggota SAR itu harus bersiap-siap menghadapi tantangan baru. Persis di pinggiran pantai Pondok Bali, Subang, malam itu juga mereka dilepas ke laut lepas melalui sebuah kapal tongkang. Lalu satu per satu mereka dipindahkan ke sebuah jeram. Kali ini mereka pun diuji kesabaran dan ketahanan fisiknya saat terombang-ambing di tengah laut.

Dengan berbekal sebuah pelampung, mereka pun dipaksa melompat dan berenang secepat-cepatnya ke pantai terdekat. Pada kondisi yang sebenarnya, kelak mereka akan mengarungi laut ini dengan membawa korban. Wajar jika keterampilan anggota SAR itu memang perlu terus diasah, supaya selalu siap menghadapi setiap tantangan.(COK/Syaiful Halim)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini