Sukses

Tak Ada Lagi BUMN Jual Saham di 2011

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan tidak ada perusahaan pelat merah lain yang melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sampai dengan akhir 2011.

Liputan6.com, Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan tidak ada perusahaan pelat merah lain yang melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sampai dengan akhir 2011. Terakhir PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang menjual saham perdana, di Februari lalu.

"IPO BUMN lain tahun ini dipastikan nol," jelas Menteri BUMN, Mustafa Abubakar di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (1/7). Dengan demikian pencapaian IPO BUMN 2011 tidak sebaik tahun sebelumnya, dimana PT PP (Persero) dan PT Krakatau Stell (Persero) berhasil mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Indikasi yang disamapaikan Mustafa juga jauh dari harapan pemerintah sebelumnya, yang menginginkan 4-5 perusahaan negera dapat berkiprah di pasar modal. "Kementerian sebenarnya haus sekali. Pasar modal juga sedang bagus karena arus modal yang masuk," tuturnya.

Mandeknya pelaksanaan IPO, menurut Mustafa karena belum ada kesiapan dari internal masing-masing BUMN-BUMN. PT Semen Baturaja (Persero) yang sebelumnya akan IPO 2011, kemungkinan besar akan menunda pelaksanaan hingga tahun depan. "Tim internal masih bekerja, di 2012 yakin bisa. Mereka masih membenahi sistem akuntansi, laporan keuangan, dan audit-audit yang high level," tuturnya.

Sama halnya dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Perum Pegadaian. Pada awal perencanaan, keduanya didorong untuk menawarkan saham perdana ke publik. Namun pada akhirnya tertunda. "Kalau Pegadaian, kan pengesahan menjadi persero. Kalau mereka kuat setelah itu bisa mengajukan diri (IPO). PTPN kan harus berbentuk holding dulu," papar Mustafa.

Kementerian juga tidak mengintervensi secara berlebih kepada setiap perusahaan negara yang ingin IPO. "Saya akan menantikan laporan atau kajian dari Forum BUMN-BUMS," imbuhnya. (http://www.vibiznews.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.