Sukses

Wall Street Berakhir "Mixed"

Bursa Wall Street pada akhir perdagangan Jumat (3/6) dini hari ditutup bervariasi. Saham Wall Street berakhir bervariasi atau mixed karena investor bersiap untuk laporan ketenagakerjaan Mei dan mencerna peringatan Moody`s atas utang Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta: Bursa Wall Street pada akhir perdagangan Jumat (3/6) dini hari ditutup bervariasi. Saham Wall Street berakhir bervariasi atau mixed karena investor bersiap untuk laporan ketenagakerjaan Mei dan mencerna peringatan Moody`s atas utang Amerika Serikat.

Dow Jones Industrial Average turun 41,59 poin (0,34 persen) menjadi ditutup pada 12.248,55. Indeks S&P 500 yang lebih luas merosot 1,61 poin (0,12 persen) menjadi 1.312,94, sementara indeks komposit saham teknologi Nasdaq naik 4,12 poin (0,15 persen) menjadi 2.773,31. Departemen Tenaga Kerja yang melaporkan penurunan klaim pengangguran yang lebih kecil di AS dari yang perkiraan minggu lalu menambahkan suasana cemas. Semua mata akan berada di data ketenagakerjaan Mei dari Departemen Tenaga Kerja yang datang sebelum pasar Jumat dibuka.

Perkiraan konsensus untuk penciptaan pekerjaan non pertanian bersih dipangkas menjadi 169.000 pada Kamis dari hari sebelumnya 185.000. Tingkat pengangguran terlihat bertahan tidak berubah pada 9,0 persen dari April. Pada Kamis sore Moody`s memperingatkan bahwa Amerika Serikat menghadapi sebuah tinjauan peringkat kredit dan berpotensi penurunan jika batas utang nasional, saat ini berada pada 14,29 triliun dolar AS, tidak dinaikkan dalam beberapa minggu. Sebelumnya Moody`s telah memperingatkan bahwa peringkat kredit Bank of America, Citigroup dan Wells Fargo bisa diturunkan. Tiga bank besar mengabaikan kerugian dengan saham BoA naik 0,4 persen, Citi bertambah 0,9 persen dan Wells Fargo naik 0,2 persen.

Goldman Sachs berada di bawah tekanan di tengah laporan telah menerima surat perintah pengadilan dari kantor Kejaksaan Manhattan sebagai bagian dari penyelidikan kegiatan perusahaan yang mendorong ke krisis keuangan. Sebuah sumber yang dekat dengan hal itu mengkonfirmasikan laporan kepada AFP, sementara juru bicara Goldman menolak berkomentar. Saham bank investasi ini turun 1,3 persen menjadi 134,38 dolar AS.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan bursa saham AS masih akan terpengaruh oleh kondisi ekonomi global secara umum. Bursa Asia pada perdagangan hari ini akan cenderung melemah iringi sentimen Wall Street.  (http://www.vibiznews.com/ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.