Investor Wait and See, IHSG Melemah Tipis

Liputan6.com, Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (21/9) ditutup melemah tipis, karena investor masih wait and see terkait pengumuman The Fed atas data sektor perumahan.

IHSG turun 5,945 poin atau 0,11 persen ke posisi 3.365,037. Sementara indeks kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 juga ditutup turun 2,979 poin ke posisi 631.620.

"Investor masih wait and see menunggu data pertemuan The Fed pada malam ini, mudah-mudahan positif dan indeks terus melaju ke posisi 3.400 poin," ujar Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Asosiasi Analis Efek Indonesia, Uki Jaya Mahendra.

Ia mengatakan, masuknya dana asing yang minim juga menjadi salah satu faktor pelemahan indeks, kendati indeks BEI tidak turun signifikan.

"Dana asing beli dan jual seimbang, investor asing masih wait and see, begitupun dengan investor lokal," katanya.

Data harian perdagangan BEI menunjukkan, nilai beli asing mencapai Rp1,727 triliun, dan hanya melepas sebesar Rp1,614 triliun, sehingga terjadi pembelian bersih (net buying) Rp118,72 miliar.

Selain itu, ia menambahkan, banyak investor yang melakukan aksi wait and see seraya menunggu keputusan pertemuan The Fed malam ini.

Ia mengatakan, pergerakkan saham group Bakrie juga menahan indeks melemah lebih dalam sehingga indeks hanya ditutup melemah tips.

Saham yang naik sebanyak 132, sedangkan yang turun hanya 104, dan 67 tidak berubah. Volume perdagangan mencapai 10,095 miliar saham dengan nilai Rp5,333 triliun dari 160.095 kali transaksi.

Pada perdagangan besok Rabu (22/9), Uki mengatakan, IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan
Support-Resistance 3.317-3.400 poin, jika pada malam nanti pengumuman data perumahan menunjukkan positif.

Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong naik 25,25 poin menjadi 22.002,59, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo turun 23,98 poin menjadi 9.602,11, indeks Straits Times di bursa Singapura naik 14,41 menjadi 3.095,39. (ANT/MLA)