Rupiah Menguat 30 Poin

Liputan6.com, Jakarta: Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (4/4) petang, menguat 30 poin menjadi Rp 8.660. Menurut Reza Priyambada, menguatnya rupiah lantaran pelaku pasar baik dalam maupun luar negeri masih meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan masih positif.

"Pelaku pasar dalam maupun luar menyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berlanjut. Hal itu membuat dana asing masih akan deras ke Indonesia dan akan membuat rupiah  menguat," kata managing research Indosurya Asset Management itu di Jakarta.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia atau BEI menunjukkan investor asing mencatatkan beli bersih atau foreign net buy Rp 223,931 miliar.

Reza menambahkan, ke depan diperkirakan terjadi inflasi lantaran harga komoditas naik. Dengan begitu, rupiah bakal dijaga agar terus menguat. "Ekspektasinya akan terjadi inflasi pada bulan ini (April) karena harga komoditas diprediksi meningkat, jadi rupiah akan terus menguat untuk mengendalikan inflasi," ucapnya.

Selain itu, tambah Reza, ekspektasi acuan suku bunga Bank Indonesia atau BI rate masih berada diposisi 6,75 persen. Hal itu masih dianggap pasar dapat memberikan imbal hasil yang masih lebar.

Pengamat pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, menambahkan, pada awal April lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perubahan IHK atau Indeks Harga Konsumen dan perdagangan luar negeri. Perubahan IHK menunjukkan deflasi sebesar 0,32 persen (Month on Month). Angka ini jauh di bawah ekspektasi batas terendah hasil survei, yaitu deflasi 0,2 persen (MoM).

"Deflasi ini terutama akibat bahan makanan, terutama turunnya harga beras disertai dengan penguatan nilai tukar rupiah yang mencapai 1,3 persen di sepanjang bulan Maret," kata Lana.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia petang ini mencatat rupiah berada pada posisi Rp 8.676 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah berada pada posisi Rp 8.699 per dolar AS.(BOG/ANT)