Rupiah Melemah Delapan Poin

Liputan6.com, Jakarta: Tekanan terhadap rupiah kembali berlanjut. Di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (16/3) pagi, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah 8 poin ke posisi Rp 8.780.

Menurut Tony Mariano, melemahnya rupiah karena pelaku pasar mengambil posisi ambil untung atau profit taking. "Investor yang mengambil posisi jual pada rupiah membuat rupiah tertekan terhadap dolar AS pagi ini," kata pengamat pasar uang dari Harvest Futures Interntional itu.

Meski terkoreksi, tambah Tony, pergerakan rupiah masih stabil. Salah satu penyebabnya adalah sentimen positif untuk melanjutkan penguatan, seperti kondisi ekonomi Indonesia di kuartal pertama yang akan tumbuh sebesar 6,5 persen. "Ekonomi kita pada kuartal pertama tahun ini diekspektasikan positif atau tumbuh 6,5 persen," ucap Tony. "Hal itu menjadi sentimen positif rupiah untuk melanjutkan penguatan."

Ia mengatakan, dolar AS mendapatkan keuntungan karena perannya sebagai komponen safe haven atau investasi aman di tengah memburuknya sentimen pasar. Sementara kondisi mata uang lain semakin negatif oleh tingginya tingkat radiasi dekat Tokyo, Jepang, yang dilaporkan naik 40 kali lipat dari ambang normal. "Kenaikan dolar AS terhadap mata uang di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia karena investor melihat dolar AS merupakan mata uang yang save haven," ujarnya.

Beberapa pelaku pasar, lanjut Tony, saat ini melakukan aksi menghindari aset beresiko atau risk aversion yang meluas di sepanjang sesi perdagangan pekan ini. "Pelaku pasar banyak yang menghindari investasi yang berisiko, memindahkan pada investasi tergolong aman karena fundamental saat ini masih volatile atau mudah berubah)," tuturnya.(BOG/ANT)