Sukses

Keramik Kasongan Menembus Pasar Internasional

Produksi keramik di Kasongan, Yogyakarta, membawa perbaikan pada taraf hidup penduduknya. Keramik Kasongan mampu bersaing di perdagangan keramik dalam negeri, bahkan menembus pasaran internasional.

Liputan6.com, Yogyakarta: Suasana Kecamatan Kasongan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tampak jauh berbeda dalam dua tahun terakhir. Di sepanjang Jalan Kasongan, kini tampak bertebaran galeri-galeri penjualan keramik. Kasongan sudah menjadi pusat pembuatan keramik terbesar di Yogyakarta. Keramik asal Kasongan tidak hanya dipasarkan di dalam negeri namun juga di mancanegara. Berhasilnya keramik Kasongan menembus pasar luar negeri adalah hasil kerja keras para pengrajin. Lebih istimewa lagi, salah satu pengrajinnya telah memperoleh Sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) 9002 karena keramiknya dinilai memiliki kualitas baik.

Isti misalnya. Dia sudah mampu menjual keramik buatannya ke pasaran Asia, Eropa, dan Amerika. Sementara untuk pasar dalam negeri, keramiknya dipasok ke beberapa kota besar seperti Semarang, Surabaya, dan Jakarta.

Proses pembuatan keramik di tempat Isti seluruhnya dilakukan secara manual. Namun untuk pengolahan bahan baku digunakan mesin penghancur tanah. Dalam sehari seorang pekerja bisa membuat empat buah keramik dalam ukuran besar. Namun untuk menghasilkan keramik jadi siap jual dibutuhkan waktu empat hingga lima hari. Untuk memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri, galeri Isti harus menyediakan 10 ribu set keramik setiap bulannya. Keuntungan yang diraih Isti bisa mencapai 30 persen dari harga jual atau laba bersih tiap bulan untuk pasar lokal bisa mencapai Rp 10 juta lebih dan untuk pasar luar negeri mencapai sekitar Rp 25 juta.

Sementara itu di galeri milik Hardiman, proses pembakaran yang dilakukan berbeda dengan tempat lain yang umumnya menggunakan kayu bakar. Hardiman menggunakan sistem pemanasan tingkat tinggi yaitu dengan menggunakan gas elpiji yang tingkat panasnya bisa disesuaikan. Bahkan untuk bahan baku, Hardiman sengaja mendatangkan lempung terbaik dari Wonosobo di Jawa Tengah, Pacitan, dan Tulungagung di Jawa Timur. Produk andalan Hardiman adalah keramik hasil proses cetak tuang. Proses itu dipilih karena bisa menghasilkan keramik yang lebih halus dengan hiasan timbul. Hardiman menjual 40 persen keramik buatannya ke kawasan Eropa, Asia, dan Australia. Sementara 60 persen sisanya dipasarkan di kota-kota besar dalam negeri.

Dengan semakin berkembangnya usaha pembuatan keramik di Kasongan, kini taraf hidup para penduduknya pun terdongkrak. Terutama bila dibandingkan dengan dua tahun silam.(TOZ/Dewvina Oktora dan Taufik Maru)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini