Sukses

Sukses Pengusaha Warteg di Jakarta

Rumah mewah pemilik warung Tegal tampak berderet di empat desa di Tegal, Jawa Tengah. Konon warteg telah berada di Jakarta sejak 1951.

Liputan6.com, Tegal: Jangan anggap enteng pemilik warung Tegal atau warteg di pinggir dan sudut jalan di Jakarta. Rumah-rumah mereka di kampung mirip istana di kompleks perumahan mewah di Jakarta. Pemandangan itu tampak di Desa Cabawan, Sidakaton, Sidapurna, dan Krandol. Hal itu pula yang membedakan keempat desa tersebut dengan desa lain di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Selain itu, rata-rata para pengusaha warteg menyekolahkan anak-anak mereka hingga perguruan tinggi. Rata-rata dari mereka pun sudah memiliki kendaraan pribadi sendiri, baik sepeda motor maupun mobil. Seiring dengan peningkatan taraf hidup ini pula, sarana dan prasarana desa mereka juga lebih maju. Itu tampak pada fasilitas desa seperti kantor desa dan tempat ibadah yang berdiri megah. Semua itu adalah sumbangan dari para pemilik warteg.

Konon warteg telah berada di Jakarta sejak 1951. Saat itu, warteg didirikan warga Desa cabawan, yakni Pak warno dan enam temannya. Awalnya, warteg berupa warung tenda di pinggir-pinggir jalan dengan nama warung kopi atau warkop. Belakangan langkah Warno diikuti sekitar 1.000 warga empat desa di Kabupaten Tegal. Dibanding masa awal usaha, kehidupan para pemilik warteg kini sudah jauh lebih mewah. Rata-rata mereka bisa mengeruk keuntungan Rp 1,5 juta per hari.(AWD/Sugihartono dan Budi Harto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.