Sukses

Warga Lumajang dan Salatiga Krisis Air Bersih

Dampak kemarau panjang makin dirasakan warga di sejumlah daerah, seperti di Lumajang dan Salatiga.

Liputan6.com, Lumajang: Dampak kemarau panjang makin dirasakan warga di sejumlah daerah. Di Desa Jenggrong, Lumajang, Jawa Timur, untuk mendapatkan air bagi kebutuhan sehari-hari, warga harus mendatangi sumber air yang jaraknya mencapai sekitar lima kilometer dari permukiman mereka.

Sudah hampir dua bulan mereka harus memikul air degan jeriken dengan kualitas air yang sebetulnya tidak terlalu bersih. Beruntung bagi yang memiliki sepeda motor, sehingga tidak perlu memikul terlalu jauh. Dengan kondisi air yang tidak terlalu bersih, mereka tetap menggunakan untuk keperluan sehari-hari karena sumber air di desa mereka sudah kering.

Lain lagi nasib warga Kumpul Rejo, Salatiga, Jawa Tengah. Sejak desa mereka mengalami kekeringan akibat musim kemarau dalam tiga bulan terahkir, warga sangat tergantung pada bantuan air bersih dari pemerintah setempat. Mereka pun rela antre agar bisa mendapatkan air bersih karena sumur mereka  sudah kering.

Agar tidak terlalu lama antre, jeriken atau tempat air lainnya sudah disiapkan di dekat bak penampungan air menunggu air bersih yang datangnya tidak rutin setiap hari.

Setiap musim kemarau, kawasan ini selalu mengalami kesulitan air, terutama untuk air bersih. Sejak dua bulan terakhir, kebutuhan air bersih bersumber dari bantuan pemerintah melalui PDAM yang memasok setiap dua hari, bahkan tiga hari sekali.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.