Sukses

Petani Tambak Merugi Puluhan Juta Rupiah

Supriyadi, petani tambak di Kelurahan Baurung, Majene Sulbar, menderita kerugian puluhan juta rupiah meliputi biaya investasi pakan, pupuk, bibit ikan, dan biaya pengolahan tambak.

Liputan6.com, Majene: Bencana kekeringan di kawasan Majene, Sulawesi Barat, sejak empat bulan terakhir membuat sejumlah petani tambak mengalami kerugian. Seorang di antaranya dirasakan Supriyadi, petani tambak di Kelurahan Baurung, Majene. Ia menderita kerugian puluhan juta rupiah meliputi biaya investasi pakan, pupuk, bibit ikan, dan biaya pengolahan tambak.

Saat ini ribuan ikan dan udang di areal tambak seluas satu hektare lebih tak bisa diselamatkan. Ikan dan udang-udang yang baru beberapa pekan disemaikan mati kekeringan di areal tambak. Supriyadi tak sempat memanen lantaran ukuran ikan dan udang di areal tambaknya masih sangat kecil dan belum laku dijual.

Sehingga jangankan untuk mendulang. Balik modal saja sulit dirasakan Supriyadi.

Supriyadi dan para petambak lain telah bergotong royong menggali saluran irigasi yang menuju ke areal tambaknya agar bisa menampung air saat hujan. Tapi upaya ini tak banyak menolong.

Sejumlah petani lain menggunakan sistem pompanisasi dnegan cara mengalirkan air sumur ke tambak mereka. Namun cara ini juga tak banyak membantu lantaran sumur umumnya kering. Kalau pun ada airnya debitnya sangat kecil dan tak mampu mengairi lahan tambak petani yang mencapai ratusan hektare.

Para petani hanya berharap agar pemerintah bisa meneyediakan sistem irigasi tambak yang lebih memadai. Sehingga bencana kerugian petani tidak berulang tiap tahun.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.