Sukses

Belum Ada Laporan Kerusakan Akibat Gempa Halmahera

Kepala BPBD Kota Ternate Hasim Yusup mengatakan, pihaknya belum menerima laporan mengenai adanya korban jiwa dan kerusakan fisik akibat gempa tektonik berkekuatan 6,8 skala Richter yang berpusat di Laut Halmahera.

Liputan6.com, Ternate: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sejumlah kabupaten dan kota di Maluku Utara (Malut) melaporkan bahwa gempa tektonik berkekuatan 6,8 skala Richter yang mengguncang wilayahnya pada Senin sekitar pukul 00.05 WIT tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan fisik. Demikian diungkapkan Kepala BPBD Kota Ternate Hasim Yusup ketika dihubungi di Ternate, Senin (27/8).

Gempa 6,8 SR yang mengguncang sejumlah kabupaten dan kota di Malut tersebut sesuai laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat, pusat gempanya berada di Laut Halmahera pada kedalaman 88 kilometer dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami [baca: Gempa 6,8 SR Guncang Halmahera].

Hasim Yusup mengatakan, pihaknya masih memantau ke sejumlah kecamatan di Kota Ternate, khususnya di luar Pulau Ternate. Sebab, tidak tertutup kemungkinan di wilayah itu ada kerusakan fisik tapi belum dilaporkan ke Pemerintah Kota Ternate.

Dari BPBD Kabupaten Halmahera Utara (Halut) dan BPBD Kabupaten Pulau Morotai juga diperoleh penjelasan bahwa mereka belum menerima laporan adanya kerusakan fisik maupun korban jiwa akibat gempa tektonik yang terjadi pada Senin dini hari.

Sementara itu, Kepala BMKG Kota Ternate Ariyo Fauzi mengatakan, pihaknya juga telah melakukan pemantauan ke sejumlah daerah di Malut yang diguncang gempa. Namun hingga saat ini juga belum menerima laporan adanya kerusakan fisik atau korban jiwa akibat gempa tersebut.

Gempa pada Senin dini hari tersebut kekuatannya cukup tinggi. Namun karena berada pada kedalaman 88 km di bawah permukaan laut sehingga secara teknis tidak berpotensi menimbulkan kerusakan fisik, apalagi gelombang tsunami.

"Gempa tektonik bisa menimbulkan kerusakan fisik apabila kedalamannya di bawah 40 km dan kekuatannya di atas 6,5 SR. Gempa tadi malam memang di atas 6,5 SR ,tapi kedalamannya 88 km. Jadi, secara teknis tidak berpotensi menimbulkan kerusakan fisik dan tsunami," katanya.

Gempa yang terjadi di Laut Halmahera itu disebabkan terjadinya pergerakan lempeng Pasifik. Malut merupakan daerah rawan gempa di Indonesia karena berada di sejumlah lempeng aktif, yakni selain lempeng Pasifik, juga lempeng Eurasia dan lempang Sanana.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.