Sukses

Minyak Mentah Ditutup Bervariasi

Harga minyak mentah ditutup bervariasi pada Jumat (24/8) pagi WIB, di tengah keraguan baru tentang harapan untuk stimulus Federal Reserve AS dan prospek suram permintaan energi di Cina dan Eropa.

Liputan6.com, New York: Harga minyak mentah ditutup bervariasi pada Jumat (24/8) pagi WIB, di tengah keraguan baru tentang harapan untuk stimulus Federal Reserve AS dan prospek suram permintaan energi di Cina dan Eropa.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, turun 99 sen dari Rabu menjadi ditutup pada 96,27 dolar AS per barel. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 10 sen menjadi menetap di 115,01 dolar AS per barel, jauh dari tertinggi sebelumnya.

Kontrak acuan New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) atau light sweet dibuka lebih tinggi, memperpanjang keuntungan Rabu (22/8), didukung oleh publikasi risalah pertemuan pengaturan suku bunga Fed terakhir yang menunjukkan pembuat kebijakan lebih condong terhadap stimulus ekonomi baru.

Tetapi komentar seorang pejabat Fed pada Kamis (23/8) yang menentang stimulus baru memperlemah sentimen. "Awalnya kami sudah cukup yakin bahwa kebijakan moneter akan diperlonggar, tetapi tidak yakin keyakinan ini tinggal dengan kuat," kata Bart Melek, seorang analis di TD Securities.

Untuk Michael Lynch di Strategic Energy and Economic Research, risalah Fed mengangkat "kekhawatiran bahwa ekonomi AS tidak terlihat begitu kuat. Hal itu membuat sedikit gugup tentang permintaan minyak akan memasuki musim turun."

Melek mengatakan, pasar juga berada di bawah tekanan dari tanda-tanda pertumbuhan yang lemah di Eropa dan China, konsumen energi terbesar dunia. Indeks pembelian manajer yang mengecewakan menegaskan "bahwa permintaan minyak tidak akan menjadi fantastis," katanya.

Sebuah survei PMI yang diawasi ketat oleh bank Inggris HSBC menunjukkan, aktivitas manufaktur China jatuh ke tingkat terendah sembilan bulan pada Agustus karena perusahaan kesulitan dengan kondisi global yang memburuk.

Di zona euro yang didera utang, survei pembelian manajer Markit menunjukkan sektor bisnis mengalami kontraksi untuk ketujuh bulan berturut-turut pada Agustus. (Ant/ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini