Mengubah Urine Kambing jadi Pupuk Organik

Liputan6.com, Sleman: Siapa sangka urine atau limbah kambing ettawa yang biasanya hanya dibuang ternyata bisa dijadikan pupuk organik berkualitas tinggi. Itulah yang dibuktikan para peternak kambing di Dusun Barak 1, Seyegan, Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini.

Peternak di desa tersebut memproduksi organik di bawah bimbingan mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Menurut Munif Khoirunamala, mahasiswa UGM, awalnya urine atau air kencing kambing ettawa ditampung dalam bak di bawah kandang. Lalu dimasukkan dalam tabung fermentasi untuk dicampur dengan rempah-rempah, molase, dan bahan organik lain.

Setelah diaduk, kata Munif, lalu diaduk-aduk. campuran itu kemudian diendapkan selama tujuh hari agar didapat hasil fermentasi yang lebih baik. Untuk menghilangkan bau, cairan fermentasi di aerasi menggunakan pompa. Baru setelah itu pupuk organik urin ettawa dikemas dalam botol-botol dan dipasarkan seharga Rp 15 ribu per botol ukuran satu liter.

Dengan memproduksi pupuk organik tersebut, para peternak di Sleman kini bisa meningkatkan kesejahteraannya. Mereka tidak lagi tergantung pada produksi susu kambing etawa yang belum tentu bisa didapat setiap saat.

Pupuk organik urine ettawa bisa digunakan untuk lahan persawahan maupun kebun sayur-sayuran. Setelah diberi pupuk, tanaman tumbuh lebih baik dan tanah pun tidak rusak.

Pemanfaatan urine kambing ettawa sebagai pupuk organik berawal dari keprihatinan karena tidak menentunya produksi susu kambing ettawa. Warga pun mencoba memanfaatkan potensi lain agar keuntungan tetap bisa didapat meski kambing ettawanya tidak memproduksi susu. Para peternak kini bisa bernapas lega karena tak lagi hanya tergantung pada produksi susu kambing ettawa.(ULF)