Sukses

Klaim Malaysia Gelisahkan Pekerja Seni

Saling klaim seni tradisi dengan Malaysia memang kerap terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap pelestarian seni tradisi.

Liputan6.com, Jakarta: Di Sanggar Gorga miliknya di salah satu sudut Jakarta, Togarma Naibaho berusaha melestarikan seni tradisi Batak. Seperti beragam jenis alat musik, gondang, tarian, dan seni tradisi lain. Togarma mengaku ada rasa bangga Tor-tor dan Gordang Sambilan diakui di Malaysia sekaligus gundah jika hal itu terus berlanjut. "Tapi kalau disebut itu milik Malaysia, tunggu dulu," ujarnya.

Kegelisahan yang sama diungkapkan para pemain gordang atau Gondang Sambilan di Mandailing Natal, Sumatra Utara. Protes keras masyarakat Sumut bisa dimengerti, namun Ketua Komisi X DPR mengajak semua pihak berpikir jernih. Pasalnya, klaim itu tidak dilakukan badan dunia UNESCO. "Harusnya budaya nasional kita disimpan dalam sebuah database," harapnya.

Sementara itu, walau banyak menimbulkan protes, Pemerintah Malaysia seperti yang dilansir kantor berita Bernama menyatakan tetap pada sikapnya memasukkan Tor-tor dan Gordang Sambilan dalam artikel warisan budaya nasional karena dilindungi oleh Konvensi Jenewa dan Perserikatan Bangsa-bangsa.

Saling klaim seni tradisi dengan Malaysia memang kerap terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap pelestarian seni tradisi. Sementara rencana klaim atas tari Tor-tor dan Gordang Sambilan diungkapkan Menteri Komunikasi Malaysia menjawab permintaan warga negara itu yang berasal dari Mandailing keduanya didaftarkan sebagai warisan budaya negeri jiran itu.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini