Sukses

Minibus Warga Pembuat E-KTP Terjun ke Jurang

Delapan warga Desa Turus, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang akan melakukan pembuatan KTP elektronik (E-KTP) meninggal dunia setelah minibus yang membawa mereka terjun ke jurang.

Liputan6.com, Purworejo: Delapan warga Desa Turus, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang akan melakukan pembuatan KTP elektronik (E-KTP) meninggal dunia setelah minibus yang membawa mereka terjun ke jurang.

Sebanyak delapan korban tewas tersebut, tujuh di antaranya meninggal di lokasi kejadian dan satu korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saras Husada Purworejo, Senin (11/6).

Korban tewas di lokasi kejadian, Desa Turus, Kecamatan Kemiri, yakni Tuwarno, Sudarminah, Besar, Disem, Sukamin, Turiman, dan Yatimah, sedangkan seorang korban meninggal di rumah sakit, yakni Barsih.

Korban luka-luka yang kini dirawat di RSUD Saras Husada sebanyak sembilan orang, yakni Hadi Narwawi, Hadi Waryono, Winsiyati, Sumarni, Dwi Astuti, Junaisah, Misyati, Roisah, dan Ririn.

Para korban  warga Dusun Karangturi, Desa Turus, Kecamatan Kemiri tersebut menumpang minibus Hijet 1000 warna biru bernomor polisi AA 8693 DC milik Hadi Narwawi.

Warga RT 1/RW 2 Desa Turus, penjual bensin yang tidak jauh dari lokasi kejadian, mengatakan, saat rombongan melintas dia mengetahuinya, namun tiba-tiba saat melewati di jalan menurun para penumpang berteriak-teriak.

"Saya langsung menuju ke lokasi ternyata mobil sudah berada di jurang sedalam 25 meter, kemudian warga berdatangan untuk memberikan pertolongan," katanya.

Kades Turus, Rohani, mengatakan, mobilisasi warga untuk membuat E-KTP tersebut sebenarnya sudah dikoordinasi oleh pihak desa dengan menggunkan satu mobil bak terbuka L 300, untuk mengangkut warga. Namun, Hadi Narwawi berinisiatif untuk menggunakan mobilnya dengan mengajak saudara dan tetangganya.

"Kami memang hanya menunjuk satu mobil untuk mengangkut warga secara bergiliran agar tidak terlalu banyak antrean di kecamatan," katanya.

Kasat Lantas Polres Purworejo, AKP Suyoto, mengatakan bahwa kecelakaan tunggal tersebut diduga akibat rem mobil tidak berfungsi dengan baik.

"Namun, polisi masih melakukan penyidikan lebih lanjut atas musibah tersebut," katanya.(ANT/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini