Sukses

Norwegia Hibahkan Miliaran Dolar untuk Hutan Indonesia

Dalam rangka kerjasama di bidang kehutanan dan penanggulangan dampak perubahan iklim, pemerintahan Norwegia memberikan dana hibah senilai USD 1 miliar kepada Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta: Dalam rangka kerjasama di bidang kehutanan dan penanggulangan dampak perubahan iklim, pemerintahan Norwegia memberikan dana hibah senilai USD 1 miliar atau Rp 9,4 triliun kepada pemerintahan Indonesia. Menurut Direktur Informasi dan Media PLE, Priatna, di mata Norwegia, Indonesia miliki nilai yang sangat strategis, sebagai pemilik hutan tropis yang besar guna mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Sebagai tindak lanjut LoI (Letter of Intent) Norwegia rela menggelontorkan dana (hibah) sampai dengan USD 1 miliar kepada Indonesia. Di mata Norwegia," ujar Priatna dalam rilisnya, Kamis (7/6).

Sumbangan tersebut diberikan Menteri Pembangunan Internasional Norwegia, Heikki Holmas dalam rangka lawatan, menyusul kunjungan Menlu Marty Natalegawa ke Oslo pada April lalu.

Priatna menjelaskan, dalam lawatan tersebut, kedua Menteri membahas capaian kerjasama kedua negara di bidang kehutanan dan penanggulangan dampak perubahan iklim. Salah satu capaian utama hubungan bilateral RI-Norwegia terletak di bidang kerjasama kehutanan dan penanggulangan dampak perubahan iklim.

Menurut Priatna, kerjasama ini merupakan babak baru setelah penandatanganan LoI di Oslo, 26 Mei 2010 lalu. Lebih lanjut Priatna mengatakan, menanggapi kerjasama ini Menlu Marty Natalegawa menyampaikan apresiasi yang tinggi atas bantuan dan dukungan pemerintah Norwegia, terutama dalam implementasi berbagai kemitraan di bidang REDD+.

Selain itu, lanjut Priatna, Marty juga menuturkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan LOI REDD+, khususnya dalam penyelesaian tahap I dan II pada tahun ini.

Sebagai tindak lanjut implementasi LoI sendiri, Indonesia telah melaksanakan beberapa prioritas seperti, pembentukan REDD+ Agency dan instrumen pendanaan (funding instrument), penyusunan Strategi Nasional REDD+ dan pembentukan sistem MRV (monitoring, reporting and verification).

"Beberapa kemajuan yang telah dilakukan Indonesia adalah, pembentukan Satgas REDD+ baru melalui Keppres No 25/2011, penandatangan MoU antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Satgas REDD+ mengenai pilot project REDD+, dan dikeluarkannya draft final Strategi Nasional REDD+ untuk memberi arah bagi solusi komprehensif terhadap penyebab utama deforestasi dan degradasi hutan," paparnya.

Pada kesempatan bilateral tersebut, Priatna menambahkan, kedua Menteri juga membahas beberapa perkembangan kerjasama RI-Norwegia di tingkat multilateral dan persoalan-persoalan global. Menlu RI juga sempat membahas mengenai perkembangan di ASEAN dan kemajuan yang dicapai oleh Myanmar.(ASW/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini