Sukses

Din: Pancasila Bukan Hanya Politis Tapi Ideologis

Pancasila dinilai bukan hanya pernyataan politik tetapi juga ideologis. Karena itu, Pancasila mampu mempersatukan berbagai kepentingan dan aliran politik.

Liputan6.com, Jakarta: Pancasila dinilai bukan hanya pernyataan politik tetapi juga ideologis. Karena itu, Pancasila mampu mempersatukan berbagai kepentingan dan aliran politik.

"Pancasila dapat juga dipandang sebagai kalimatun sawa atau kata tunggal pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk," kata Ketua PP Muhammadiyah M Din Syamsuddin dalam Pidato Kebangsaan di Gedung MPR, Jakarta, Jumat (1/6).

Karena itu, Din menambahkan, berbagai aliran politik, baik atas dasar keagamaan dan kebangsaan tidak dipertentangkan dan mempertentangkan diri dengan Pancasila. Tapi aliran politik yang beragam itu hanyalah titik tolak dan warna perjuangan dalam kerangka Pancasila.

Din mengisyaratkan sebagai pernyataan ideologis, Pancasila adalah rendevous nilai-nilai yang terdapat dalam banyak kelompok masyarakat, baik agama maupun adat. Menurutnya, Bung Karno paling berjasa dalam menggali nilai-nilai Pancasila melalui pidato bersejarah 1 Juni 1945 silam.

"Dengan penerimaan Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara baru merdeka Republik Indonesia, maka wilayah ini menjadi wilayah perjanjian. Dan Indonesia adalah negara perjanjian," kata Din.

Menurut Din, bagi umat Islam, komitmen terhadap negara Pancasila dapat dijadikan sebagai sikap keagamaan yaitu menepati dan memelihara janji dan amanat. Sikap ini, lanjutnya, perlu diaplikasikan dalam sikap batin yang berdimensi ganda, yakni menjadi muslim dan orang Indonesia sekaligus.(ADI/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.