Sukses

IMF Peringatkan Kerapuhan Perekonomian Dunia

Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan global, tetapi memperingatkan prospek perekonomian yang "sangat rapuh" dan dapat hancur oleh krisis utang Eropa dan tingginya harga minyak.

Liputan6.com, Washington: Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan global, tetapi memperingatkan prospek perekonomian yang "sangat rapuh" dan dapat hancur oleh krisis utang Eropa dan tingginya harga minyak.

IMF memperkirakan pertumbuhan global pada tingkat tahunan sebesar 3,5 persen tahun ini, melaju cepat menjadi 4,1 persen pada 2013, seperti dikutip AFP, Selasa (17/4).

Proyeksi itu mencerminkan sebuah kenaikan dari perkiraan Januari masing-masing 3,3 persen dan 4,0 persen. "Prospek untuk ekonomi global secara perlahan meningkat lagi tetapi masih sangat rapuh," tulis IMF dalam sebuah laporan.

IMF menaikkan estimasi pertumbuhan untuk  ekonomi-ekonomi maju menjadi 1,4 persen untuk 2012.
Cina terus menjadi pendorong global. Ekonomi terbesar kedua dunia ini diperkirakan tumbuh sebesar 8,2 persen, sedikit lebih kuat dari yang diyakini sebelumnya.

Proyeksi global membaik sejak Januari, sebagian karena kondisi keuangan global lebih baik dan berkurangnya kekhawatiran tentang krisis utang zona euro, tulis IMF. Rekonstruksi di Jepang dan Thailand, setelah terjadinya bencana alam, juga membantu untuk mendorong pertumbuhan di Asia.

IMF memperkirakan resesi mencengkram zona euro tahun ini, dengan kontraksi 0,3 persen berkat kemerosotan tajam di Italia dan Spanyol, sebelum tumbuh kembali pada sedikit kecepatan 0,9 persen pada 2013.

"Proyeksi IMF terbaru cenderung mengkonfirmasi kesulitan besar bahwa beberapa negara di Eropa selatan mungkin alami dalam beberapa tahun mendatang dalam hal mencapai konsolidasi fiskal yang cukup untuk menenangkan pemegang utang (debtholders) asing, sementara pada saat yang sama pemulihan yang cukup kuat di pasar tenaga kerja mereka," kata analis Barclays.

Pertumbuhan di AS, ekonomi terbesar, sekarang diperkirakan 2,1 persen tahun ini dan 2,4 persen pada tahun berikutnya, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,8 persen dan 2,2 persen. Kenaikan harga minyak Dapat mendatangkan malapetaka, terutama jika ketegangan geopolitik atas program nuklir Iran mengurangi pasokan global.

IMF memperkirakan penghentian ekspor Iran untuk negara maju OECD, jika tidak diimbangi dengan pasokan lain, bisa mendorong harga naik sekitar 20 sampai 30 persen, mengirimkan perekonomian global ke dalam kemerosotan besar 1930. (AFP/Ant/ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.