Sukses

Kembangkan Hobi Kusudama Jadi Sebuah Bisnis

Anda pernah mendengar istilah kusudama? Kusudama ialah seni lipat tiga dimensi pengembangan dari seni lipat Jepang, origami. Nah, sekumpulan mahasiswa di Jakarta Barat, berhasil mengembangkan hobi kusudama menjadi sebuah bisnis.

Liputan6.com, Jakarta: Origami mungkin tak terdengar asing di telinga banyak orang di Indonesia. Namun, istilah kusudama mungkin tak banyak yang tahu. Kusudama ialah seni lipat tiga dimensi pengembangan dari seni lipat Jepang, origami.

Nah, sekumpulan mahasiswa di Jakarta Barat, belum lama ini berhasil mengembangkan hobi kusudama menjadi sebuah bisnis. Selain kepuasan menaklukkan tantangan pembuatan kusudama yang rumit, rupiah juga didapat dari hobi tersebut.

Satu di antara mahasiswa itu adalah Stefani. Ia menuturkan, dirinya bersama beberapa teman mempelajari bahasa dan kebudayaan Jepang. Khusus kebudayaan, imbuh Stefani, mereka mempelajari beberapa seni kerajinan asal Negeri Sakura seperti kusudama atau origami menjadi bentuk tiga dimensi seperti bola, serta wasi, boneka jepang yang dibuat dari kertas wasi.

"Saya menyukai bentuk kerajinan Jepang karena bentuknya unik," ujar Stefani. Selain itu, imbuh dia, warnanya bisa disesuaikan dengan keinginan sang pembuat. Bahkan, bahan-bahannya relatif mudah ditemui.

"Membuat kusudama itu memiliki tantangan tersendiri. Karena bentuknya kecil...rumit, jadi kita harus teliti membuatnya," tutur Stefani. Ia menuturkan pula, setelah jadi sebuah atau beberapa kusudama, ada kepuasan tersendiri. "Kalau bagus jadinya, senang."

Pun demikian Andi. Teman Stefani ini menuturkan bahwa hobi kusudama membuat dirinya senang. Terlebih awalnya, ia membuat kusudama untuk dipersembahkan kepada teman terdekat. Namun pada akhirnya, banyak yang memesan dibuatkan bentuk-bentuk cantik memikat dari kerajinan seni melipat tiga dimensi tersebut. "Akhirnya kita menjadikan kusudama ini sebagai usaha bisnis," ungkap Andi.

Soal pemasaran, Andi mengungkapkan dirinya tetap memilih berjualan melalui jaringan internet dalam dua hingga tahun ke depan. "Jadi, kuliah saya tidak terganggu dan bisnis tetap jalan," ucap Andi.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.