Sukses

Kenaikan BBM Pilihan Pahit Demokrat

Pada 2014 ke depan, pemerintah berikutnya tidak akan mengalami masalah yang sama. Hal ini merupakan langkah pahit saat ini, tapi untuk kebaikan ke depan," ujar Ketua Biro Perimbangan Keuangan Daerah DPP Partai Demokrat Muhammad Husni Thamrin.

Liputan6.com, Jakarta: Partai Demokrat klaim kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan berlaku 1 April mendatang merupakan pilihan pahit. Pasalnya, kenaikan sangat mendesak dilakukan, bukan sebuah keputusan politik penguasa.

"Banyak krisis keuangan di dunia terjadi karena krisis anggaran. Kenaikan harga akan membuat anggaran lebih sehat. Pada 2014 ke depan, pemerintah berikutnya tidak akan mengalami masalah yang sama. Hal ini merupakan langkah pahit saat ini, tapi untuk kebaikan ke depan," ujar Ketua Biro Perimbangan Keuangan Daerah DPP Partai Demokrat Muhammad Husni Thamrin dalam jumpa pers di Warung Daun, Jakarta, Ahad (25/3).

Ia menjelaskan, penyesuaian harga BBM bersubsidi, akan mengurangi penyeludupan BBM akibat disparitas harga yang tinggi dengan negara tetangga. BBM jenis premium di Malaysia dijual Rp 5.700 per liter, Rp 12.523 per liter di Thailand, Rp 12.147 per liter di Filipina dan Rp 15.695 per liter di Singapura.

"Ini merupakan keberpihakan pada rakyat kecil, minyak merupakan energi tidak terbarukan. Dan dana subsidi bisa dialihkan ke yang lebih produktif," tandas Husni.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.