Sukses

Naikan BBM Dinilai Opsi Tidak Cerdas

Anggota DPD RI asal Jawa Tengah Poppy Dharsono menilai pilihan menaikan harga BBM untuk meningkatkan anggaran APBN dengan memotong subsidi untuk rakyat menengah ke bawah itu sebagai opsi tak cerdas.

Liputan6.com, Jakarta: Rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak atau BBM mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Anggota DPD RI asal Jawa Tengah Poppy Dharsono mengatakan, kebijakan itu hanya akan menambah beban bagi perekonomian nasional Indonesia. Kebijakan ini akan mengancam keberlangsungan industrialisasi dalam negeri.

Poppy juga menilai pilihan menaikan harga BBM untuk meningkatkan anggaran APBN dengan memotong subsidi untuk rakyat menengah ke bawah itu sebagai opsi tak cerdas. "Saya tidak sependapat dengan pemerintah, yang ingin menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tindakkan pemerintah tidak cerdas, kenaikan BBM akan mengancam industrialisasi dalam negeri," jelas Poppy di Jakarta kepada para wartawan dalam sambungan telepon di Jakarta, Ahad (25/3).

Poppy yang juga mantan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (KADIN) ini menambahkan, dampak kenaikan harga BBM akan selalu diikuti kenaikan harga-harga produksi dan harga kebutuhan barang pokok. Kenaikan harga BBM juga secara langsung akan menghancurkan daya beli rakyat.

"Kenaikkan harga BBM akan menghancurkan daya beli rakyat, dengan itu tak mungkin rakyat dapat membeli produk dari industri nasional. Akibatnya, industrialisasi sebagai syarat pembukaan lapangan kerja dan membangun ekonomi nasional yang kuat tidak mungkin dapat tetwujud."

Poppy menjelaskan banyak solusi lain yang seharusnya dapat dilakukan pemerintah memaksimalkan pendapatan negara serta menghemat APBN di luar pencabutan subsidi, seperti misalnya renegoisasi kontrak dengan perusahaan pertambangan, moratorium utang luar negeri, dan lain sebagainya.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini