Sukses

Warga Bali di Batam Gelar Pawai Ogoh-ogoh

Warga Bali di Kota Batam, Kepulauan Riau, akan menggelar pawai ogoh-ogoh untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934 yang akan jatuh pada Jumat, 23 Maret 2012.

Liputan6.com, Batam: Warga Bali di Kota Batam, Kepulauan Riau, akan menggelar pawai ogoh-ogoh untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934 yang akan jatuh pada Jumat, 23 Maret 2012. Demikian dikatakan Ketua Panitia perayaan Hari Raya Nyepi 2012 Dharma Shanti di Batam, Kepri, Senin (19/3).

"Patung ogoh-ogoh raksasa setinggi empat meter akan diarak pada Kamis mulai sekitar pukul 19.00 WIB dari Pura Agung Amertha Buana Batam menuju depan perumahan Taman Kota Baloi, Lubuk Baja dan kembali ke pura untuk dibakar," kata Dharma. "Kegiatan ini diadakan dalam rangka mempererat hubungan silaturahmi antarkeluarga Bali yang ada di Batam."

Dharma mengatakan, saat ini warga Bali di Batam berjumlah sekitar 1.500 orang. "Pawai ogoh-ogoh itu juga untuk memperkenalkan budaya Bali kepada masyarakat di Kota Batam. Pawai ogoh-ogoh ini hanya bentuk kreativitas masyarakat Bali untuk semarakkan upacara hari raya Nyepi. Jadi kegiatan seperti ini tidak mutlak dilaksanakan," katanya.

Walaupun pawai ogoh-ogoh dilakukan pada Kamis pekan ini, namum puncak perayaan Tahun Baru Umat Hindu di Batam kali ini akan diadakan pada 6 April 2012. "Pada hari tersebut, kami akan mengundang pejabat di Batam dan Kepri untuk silaturahmi. Acara puncak juga akan dimeriahkan dengan pagelaran seni budaya dari Bali," katanya.

Ogoh-ogoh merupakan hasil karya seni masyarakat Bali dalam menyambut ritual Hari Raya Nyepi. Dalam tradisi masyarakat Bali, ogoh-ogoh merupakan simbol penyucian Bumi. Bagi masayarakat Bali, ogoh-ogoh merupakan media untuk menyalurkan kreativitas dalam bentuk yang positif serta dapat meningkatkan rasa solidaritas.

Tradisi membakar ogoh-ogoh setelah diarak memunculkan pemikiran baru yakni menyucikan dengan menggunakan air suci (thirta). "Kesenian dan ogoh-ogoh dijadikan sarana bagi masyarakat sebagai bentuk persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan cara yang menarik sehingga mudah dipahami," kata Dharma.(Ant/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini