Sukses

Warga Demak Antar Bupati ke Peristirahatan Terakhir

Ribuan warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengikuti prosesi pemakaman Bupati Demak Tafta Zani di Kompleks Makam Kesultanan Bintoro Demak, Ahad (18/3.

Liputan6.com, Demak: Ribuan warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengikuti prosesi pemakaman Bupati Demak Tafta Zani di Kompleks Makam Kesultanan Bintoro Demak, Ahad (18/3). Setelah upacara pelepasan jenazah yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo di Pendopo Kabupaten Demak, sekitar pukul 15.43 WIB jenazah dibawa ke kompleks Makam Kesultanan Bintoro Demak di belakang Masjid Agung Demak untuk dimakamkan.

Bupati Demak Tafta Zani mengembuskan napas terakhir saat berada di Batam, Kepulauan Riau, kemarin sekitar pukul 23.00 WIB. Almarhum sempat dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam, sebelum akhirnya meninggal.

Sejumlah pejabat pemerintah serta warga Demak dan sekitarnya ikut mengiringi proses pemberangkatan jenazah orang nomor satu di Demak itu. Bahkan, di sepanjang rute perjalanan, ratusan warga memadati sisi kanan dan kiri jalan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum yang telah memimpin Demak selama enam tahun itu.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 400 meter dari pendopo hingga Masjid Demak, salat jenazah kembali dilakukan. Salat jenazah sebelumnya juga dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Demak. Gubernur Jateng Bibit Waluyo juga ikut serta melaksanakan salat jenazah bersama ratusan warga lainnya.

Sekitar pukul 16.07 WIB, jenazah dimakamkan di Kompleks Makam Kesultanan Bintoro Demak, di blok makam para imam Masjid Demak. Meskipun kompleks pemakaman cukup terbatas luasnya, warga tetap memadati karena ingin menyaksikan proses penguburan dari dekat. Petugas keamanan dari Polres Demak dan Satpol PP Demak bekerja keras untuk menertibkannya.

Bibit Waluyo dalam sambutan pelepasan jenazah menyampaikan belasungkawa atas meninggal Tafta Zaini sebagai sosok yang patut menjadi teladan masyarakat Demak dan sekitarnya. Menurut dia, almarhum merupakan sosok yang cukup ulet dalam bekerja dan tidak kenal lelah demi kepentingan masyarakat.

"Kami berdoa, semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, sedangkan keluarga yang ditinggalkan tetap tabah menerima cobaan ini," ujar Bibit Waluyo. Ia mengajak masyarakat Demak meneladan almarhum dan tetap bekerja keras tanpa pamrih melanjutkan cita-cita almarhum.

Pada kesempatan tersebut Bibit Waluyo juga menyampaikan maaf karena terlambat datang ke pendopo. Awalnya, gubernur dijadwalkan tiba di pendopo kabupaten sekitar pukul 12.30 WIB, namun terlambat beberapa menit karena sebelumnya orang nomor satu di Provinsi Jateng itu di Jakarta.

Bahkan, pada Minggu itu, dirinya juga memiliki agenda pertemuan di Jakarta, namun mengkhususkan ke Demak untuk melepas prosesi pemakaman almarhum.

Kiai karismatik Maulana Habib Muhammad Lutfi ketika memimpin doa pada pelepasan jenazah di Pendopo Kabupaten Demak mengatakan, almarhum merupakan sosok yang baik. "Untuk itu saya minta kesaksiannya bahwa Tafta Zani seorang bupati yang baik serta sebagai hamba Allah yang baik," ujarnya.

Ia mengaku kenal dengan almarhum jauh sebelum menjabat sebagai Bupati Demak, bahkan almarhum juga sebagai sosok yang cukup dekat dengan para ulama.

Pemakaman almarhum di Kompleks Makam Kesultanan Bintoro Demak, kata dia, menandakan bahwa almarhum sosok yang dianggap baik, karena dimakamkan di tempat makamnya para umara.

Almarhum yang merupakan kelahiran Magelang, Jateng itu meninggalkan seorang istri dan tiga anaknya. Sebelum memiliki jabatan penting, almarhum mengawali sebagai staf administrasi pada 1967, kemudian pada 1983 menjabat sebagai kepala bagian pemerintahan, dan 1996 menjadi pembantu bupati di Wedung.

Setelah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Demak pada 2001-2005, almarhum mendapat kepercayaan masyarakat sebagai Bupati Demak periode 2006-2011, kemudian terpilih kembali untuk masa jabatan 2011-2016.

Selama kepemimpinannya, almarhum sudah mempersembahkan 12 penghargaan di antaranya Manggala Karya Kencana di Bidang KB 2008, Peningkatan Produksi Padi dari Presiden RI 2009, Satya Lencana Worakarya Bidang KB dari Presiden 2010, Satya Lencana Bidang Pendidikan 2010, dan tiga penghargaan lainnya selama 2010. Pada 2011, almarhum mendapatkan lima penghargaan dan yang terakhir yakni Upakarti Jasa Kepedulian dari Presiden RI.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.