Sukses

BBM Belum Naik, Harga Sembako Sudah Melambung

Pemerintah belum resmi menaikkan harga BBM, namun dampaknya sudah terasa di Polewali Mandar, Sulbar. Di sana, harga sembako dan sayuran yang dijual di pasar tradisional naik hingga 50 persen.

Liputan6.com, Polewali Mandar: Pemerintah belum resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), namun dampaknya sudah terasa di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Di sana, harga sembako dan sayuran di sejumlah pasar tradisonal naik sejak empat hari terakhir.

Di Pasar Sentral Wonomulyo, misalnya. Harga tomat di sana naik menjadi Rp 6.000 per kilogram atau naik 50 persen dari harga sebelumnya. Harga telur yang sebelumnya dijual Rp 23 ribu per rak naik menjadi Rp 31 ribu per rak.

Harga gula pasir juga naik dari Rp 9.500 per kilogram menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Saidiman, pedagang sayuran di pasar tersebut, mengatakan, hampir semua jenis kebutuhan sembako dan sayur mayur merangkak naik.

Untuk cabai merah besar, sebelumnya dijual Rp 10 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 15 ribu per kilogram. Cabai keriting yang sebelumnya dijual Rp 17 ribu melonjak jadi Rp 25 ribu per kilogram. Kola yang sebelumnya dijual Rp 3.000 per kilogram naik menjadi Rp 5.000 per kilogram. Tak hanya sayuran dan sembako, ayam potong dan ikan juga naik.

Ikan bandeng ukuran sedang, sebelumnya dijual Rp 10 ribu per lima ekor, kini naik menjadi Rp 10 ribu per tiga ekor. Ikan cakalang yang sebelumnya dijual seharga Rp 15 ribu per ekor naik menjadi Rp 20 ribu per ekor.

Para pedagang di Pasar Sentral Wonomulyo beralasan ikut menaikkan harga untuk mengikuti tren kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik. Mereka berusaha menutupi kerugian jika memang BBM dan TDL naik. Kenaikan harga membuat para pedagang kerap diprotes para pelanggan.

Para konsumen dan pedagang berharap pemerintah lebih peduli dengan nasib rakyat kecil yang terkena dampak kenaikan harga BBM. Pedagang memperkirakan tren kenaikan harga sembako dan sayur mayur masih terus berlangsung sampai kenaikan harga BBM resmi diberlakukan pemerintah.(BJK/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini