Sukses

Lansia Jepang Senang dengan Perawat Indonesia

Pengelola rumah sakit dan rumah jompo di Jepang memuji dan kemampuan perawat asal Indonesia yang dinilai bekerja keras namun tetap ramah.

Liputan6.com, Osaka: Pengelola rumah sakit dan rumah jompo di Jepang memuji dan kemampuan perawat asal Indonesia yang dinilai bekerja keras namun tetap ramah.

Delegasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) melakukan kunjungan ke rumah sakit dan panti Jompo di Osaka, Jepang, Selasa, antara lain melihat kondisi TKI perawat.

Indonesia menempatkan perawat dalam program penempatan perawat ke Jepang secara "Government to Government" dilakukan sejak 2008 yang didasarkan kerja sama program "Indonesia-Indonesia Economic Partnership" (IJEPA) atau Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang.

Realisasi kerja sama itu meminta BNP2TKI menyiapkan 1.000 perawat selama lima tahun. Para perawat dikontrak selama tiga tahun. Secara keseluruhan, TKI yang ditempatkan hingga 2011 sebanyak 791 orang. "Mereka bekerja keras dan rajin," kata Direktur Keperawatan
Rumah Sakit Osaka Kosei Nenkin Byouin, Takahashi. Rumah sakit ini mempekerjakan dua perawat Indonesia yakni Helsdiany Suangga dan Risa Yulia Fitri.

Takahashi mengatakan bahwa mereka mampu meningkatkan citra mengenai Indonesia. Kepala Ruangan Lantai IV rumah sakit tersebut juga mengatakan bahwa mereka sangat rajin. Mereka mampu bekerja tanpa disuruh dulu dan selalu ringan tangan. Pujian yang sama dikatakan Kepala Ruangan Lantai VI rumah sakit tersebut.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit, Yamasaki, mengatakan jika program penempatan berjalan terus dan melihat kinerjanya, mereka masih bisa menerima perawat Indonesia.

Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia di Daerah Kansai, Teijiro Sugihara mengatakan seringkali para pasien justru lebih senang atau minta dirawat oleh perawat Indonesia. Sementara Direktur Asokaen (panti jompo), Hisako Kawahara juga mengatakan bahwa tiga orang Indonesia yang bekerja di tempatnya selalu bekerja keras.

Bahkan Hisako mengharapkan jika mereka lulus ujian perawat, bisa tinggal dan bekerja selamanya di tempatnya. Perawat di rumah sakit ini mendapat penghasilan bersih sekitar Rp12 juta. Namun, kata seorang perawat, jika lulus tes kemampuan keperawatan, penghasilan bisa lebih tinggi lagi. (Ant/ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini