Sukses

Fanny Habibie, Berdiplomasi dengan Pantun

Junus Effendi Habibie, adik kandung mantan Presiden BJ Habibie pernah menduduki jabatani Duta Besar Indonesia untuk Belanda. Saat menjadi dubes, ia berhasil mengajak pendiri Organisasi Papua Merdeka (OPM), Nicolaus Jouwe, ke Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta: Junus Effendi Habibie, adik kandung mantan Presiden BJ Habibie atau yang akrab disapa Fanny Habibie meninggal dalam usia 74 tahun. Sejumlah jabatan telah didudukinnya. Salah satunya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Belanda. Saat menjabat, ia berhasil mengajak pendiri Organisasi Papua Merdeka, Nicolaus Jouwe, ke Jakarta.

Fanny berhasil melunakkan hati Jouwe dengan pendekatan diplomasi pantun. Dalam pertemuan 24 Februari 2009 yang berlangsung selama lima jam, Fanny saling berbalas pantun untuk menyampaikan maksudnya. Keduanya juga tak menggunakan Bahasa Inggris, melainkan bahasa daerah Ambon.

Utusan Menko Kesra juga sempat berusaha menemui Jouwe sebelum pertemuan lima jam antara Fany dan Jouwe digelar. Namun tidak berhasil.

Meski berhasil, peraih Ambassador of the Year 2008 itu menolak jika keberhasilan membawa Jouwe karena diplomasi pantun. "Saya tidak mau katakan itu. Semua ikut kerja keras dan fakta sekarang ada di sini (Indonesia)," kata Fanny.

Jouwe tinggal di pengasingan Belanda sejak 1950. Ia pertama kalinya bersedia kembali ke Indonesia pada 2009 setelah hampir 6 dekade.

Fanny muda juga pernah berjasa dalam kisah asmara kakaknya BJ Habibie. Ia lah yang menjadi penghubung kisah asmara Habibie dengan Ainun hingga pasangan sejoli itu melangkah ke pelaminan.

Fanny lahir di Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan, 11 Juni 1937. Ia meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan delapan cucu. Fanny Habibie pernah menjabat sebagai Dirjen Perhubungan Laut RI pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, menjabat sebagai Ketua Otorita Batam dan mengundurkan diri setelah kakaknya dilantik menjadi Presiden RI, menggantikan Soeharto. Dan terakhir beliau menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Belanda pada 2010.

Fanny Habibie meninggal dunia, Senin (12/3) pagi, pukul 07.20 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena sakit jantung.

Jenazah saat ini masih disemayamkan di Gedung Kencana RSCM, untuk kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Prapanca Buntu no.39 C, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada pukul 10.00 WIB Sementara kakak kandung almarhum, BJ Habibie datang ke RSCM pada pukul 08.00, Senin pagi.

Almarhum rencananya akan disemayamkan di TPU Tanah Kusir sekitar pukul 15.00 WIB.(berbagai sumber/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.