Sukses

Kenaikan Harga BBM Upaya Selamatkan Ekonomi Nasional

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengemukakan keputusan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai upaya terakhir pemerintah menyelamatkan perekonomian nasional.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal April mendatang. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, baru-baru ini, mengemukakan bahwa keputusan tersebut sebagai upaya terakhir pemerintah untuk menyelamatkan perekonomian nasional.

Hal tersebut lantaran terus tergerusnya ekonomi nasional akibat melonjaknya harga minyak mentah dunia yang pekan ini bertahan 120 dolar Amerika Serikat per barel. Menurut Hatta, per satu dolar kenaikan pemerintah menanggung beban subsidi hingga Rp 2,9 triliun. Terlebih, yang menikmati subsidi BBM itu 75 persen merupakan kalangan menengah atas.

Keputusan tersebut tetap menuai kontra bagi sejumlah kalangan masyarakat. Mereka menolak lantaran kenaikan ini akan lebih mencekik rakyat miskin. Namun, pemerintah mengaku akan menekan dampak kenaikan harga BBM bagi rakyat miskin dengan menyiapkan anggaran hingga Rp 40 triliun.

Bantuan itu di antaranya bantuan langsung sementara sebesar Rp 25,6 triliun bagi 18,5 juta kepala keluarga miskin, peningkatan beras untuk rakyat miskin alias raskin hingga Rp 5,3 triliun dan beasiswa bagi keluarga miskin Rp 3,4 triliun. Serta, imbuh Hatta, alokasi subsidi angkutan umum hingga Rp 5 miliar.

Sepanjang sepekan terakhir, aksi penolakan kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik meluas di berbagai daerah. Di Jakarta, puluhan demonstran turun ke jalan memprotes rencana keputusan pemerintah tersebut dari depan Istana Negara hingga Bundaran Hotel Indonesia. Akibat aksi ini lalu lintas dari pusat kota nyaris lumpuh karena sebagian jalan dipenuhi para demonstran.

Di Bojonegoro, Jawa Timur, aksi penolakan kenaikan harga BBM meluas. Massa ramai-ramai mendorong sepeda motor menuju Gedung DPRD Bojonegoro. Massa juga meminta bertemu dengan para wakil rakyat daerah setempat.

Aksi penolakan kenaikan harga BBM juga berlangsung di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sejumlah mahasiswa dari Universitas Palangkaraya memilih mengumpulkan seribu tanda-tangan sebagai ungkapan penolakan atas kebijakan menaikkan harga BBM.(APY/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini