Sukses

Pemerintah Tetap Rencanakan Kenaikan BBM

Rencana kenaikan BBM yang akan diberlakukan pemerintah mulai April nanti menjadi fokus perhatian masyarakat dalam sepekan terakhir. Subsidi akan dialihkan, di antaranya untuk pendidikan, BLT, dan raskin.

Liputan6.com, Jakarta: Rencana kenaikan BBM yang akan diberlakukan pemerintah mulai April nanti menjadi fokus perhatian masyarakat dalam sepekan terakhir. Respon publik beragam. Ada yang setuju dengan program pemerintah tersebut. Namun tak sedikit pula yang menolak dengan tegas.

Salah satu bagian masyarakat yang menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM tersebut giat melakukan unjuk rasa. Berbagai ekspresi diwujudkan oleh berbagai lapisan masyarakat di berbagai kota, mulai dari mahasiswa, LSM, hingga masyarakat umum.

Di Bandung aksi menolak rencana kenaikan BBM berakhir dengan bentrokan antara mahasiswa dengan polisi. Para mahasiswa mengkhawatirkan kenaikan harga BBM akan diikuti oleh melonjaknya berbagai harga kebutuhan lainnya. Terutama harga sembilan bahan kebutuhan pokok. Beberapa bahan kebutuhan bahkan sudah mulai merangkak naik, padahal kenaikan BBM baru akan dimulai April nanti. 

Skema dan Kompensasi BBM

Subsidi BBM yang sekarang dinikmati rakyat, mulai April nanti akan dicabut. Sebagai penggantinya, rakyat akan mendapatkan kompensasi dalam wujud biaya subsidi sekolah, bantuan langsung tunai bersifat sementara tunai senilai Rp 150.000 per keluarga selama sembilan bulan, subsidi transportasi angkutan umum, dan program beras bagi kalangan miskin atau Raskin. Total nilai subsidi yang akan dijadikan sebagai kompensasi tersebut Rp 39 triliun seperti dikatakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang kini menjadi Ketua PMI.

Pemerintah merasa yakin jumlah 18,5 juta orang atau penduduk miskin bisa terlindungi. Namun di sisi lain justru publik merasa tak yakin dengan program tersebut. Menghadapi kondisi ini, sebagian masyarakat, terutama masyarakat kecil hanya bisa pasrah. Mereka tak tahu lagi harus berbuat apa karena hidup sekarang sudah terasa sangat berat. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini