Sukses

Mahasiswa Menolak Kenaikan Harga BBM

Mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa UI menolak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Dalam aksinya, mahasiswa mengumpulkan tanda tangan dan kecaman untuk pemerintah karena kebijakan tersebut menyengsarakan rakyat.

Liputan6.com, Depok: Puluhan mahasiswa dari Front Aksi Mahasiswa Universitas Indonesia berunjuk rasa di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (7/3). Mereka menolak kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM. Dalam aksi ini, mereka juga mengumpulkan tanda tangan dan kecaman terhadap pemerintah yang dinilai tak berpihak pada rakyat.

Penolakan juga dilakukan warga SUTET atau saluran udara tegangan eksra tinggi se-Kabupaten Bogor, Jabar. Protes dilakukan dengan mengubur diri secara massal. Menurut warga, kenaikan harga BBM makin mengaburkan pembayaran ganti rugi SUTET. Aksi selama lima jam ini membuat seorang warga jatuh pingsan. Polisi meminta aksi ini dihentikan karena bisa membahayakan jiwa.

Unjuk rasa juga dilakukan Forum Masyarakat Miskin di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Selain berorasi, mereka menggelar spanduk berisi penolakan rencana kenaikan harga BBM.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa memahami berbagai aksi yang dilakukan sebagian kelompok masyarakat tersebut. Namun, Presiden berharap agar unjuk rasa dilakukan dengan damai dan tidak anarkis.

Saat ini DPR dan pemerintah sedang menggodok besaran kenaikan premium dan solar. Pemerintah mengajukan kenaikan Rp 6.000 per liter. Rencana menaikan harga BBM karena membengkaknya beban subsidi BBM [baca: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Meluas].(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini