Sukses

LSI: Kondisi Politik Nasional Makin Buruk

Berdasarkan temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) selama 1-12 Februari 2012, kondisi politik nasional lebih buruk dari sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta: Berdasarkan temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) selama 1-12 Februari 2012, kondisi politik nasional lebih buruk dari sebelumnya. Demikian disampaikan peneliti LSI Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers di kantor LSI, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (19/2).

"Penilaian rakyat atas kondisi politik nasional secara umum saat survei dilakukan menunjukan lebih banyak yang mengatakan buruk atau sangat buruk dibanding mengatakan sebaliknya, baik atau sangat baik," ujar Muhtadi.

Namun demikian, menurut Muhtadi, memang tak sedikit yang mengatakan hanya sedang atau yang berarti belum baik. "Kalau dianalisis difokuskan pada respon baik atau sangat baik dan buruk atau sangat buruk secara longitudional, maka terlihat tren yang menunjukan bahwa rakyat menilai politik nasional makin buruk, bukan makin baik."

Sementara penilaian buruk atau negatif pada politik nasional mulai terjadi pada setahun terakhir, 2011-2012. Menurut Muhtadi sebelumnya lebih banyak yang menilai politik nasional baik daripada yang menilai buruk. "Hal sama juga dalam penilaian rakyat atas penegakan hukum," tutur Muhtadi.

Namun yang lebih menarik, lanjut Muhtadi, secara umum rakyat cenderung positif melihat keadaan ekonomi nasional sekarang. Selain itu, tren-nya juga menunjukan semakin positif dan semakin optimistis. "Ini sesuai dengan penilaian ekonom pada umumnya atas kondisi ekonomi nasional sekarang ini."

Kecenderungan menurunnya penilaian positif terhadap politik nasional dan penegakan hukum terlihat sejak akhir 2009 ketika Pansus Century terbentuk. Ditambah dengan skandal Muhammad Nazaruddin dan kawan-kawan pada 2011 hingga kini.

Penilaian rakyat terhadap politik yang negatif merupakan basis sosial bagi perubahan politik pada pemilu 2014. "Ini menjadi oportunity bagi partai untuk membenahi partainya dalam merebut suara konstituen," imbuhnya.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini