Sukses

Hujan Interupsi Warnai Kongres KSPSI

Sidang Paripurna I Kongres KSPSI di, Malang, Jatim, diwarnai hujan interupsi. Sidang membahas tata tertib kongres untuk memilih ketua umum.

Liputan6.com, Jakarta: Sidang Paripurna Kongres Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang berlangsung di Aula Hotel Surya Kota Wisata Batu, Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/12), diwarnai hujan interupsi. Sidang rencananya akan membahas tata tertib Kongres. 

Hujan interupsi muncul sejak awal pembahasan sidang saat pembahasan tatib pasal 4 tentang hak dan kewajiban peserta Kongres Sebagian peserta kongres berharap agar peserta peninjau tidak masuk dalam arena. Pasalanya, peserta khawatir ada penyusup yang merusak perjalanan kongres buruh terbesar di Indonesia ini.

"Kami berharap agar permasalahan peninjau diperkenankan masuk ke arena kongres," ungkap salah satu peserta yang mewakili DPD KSPSI Sumatra Selatan.

Setelah tarik menarik permintaan dari para peserta kongres lainnya, pimpinan sidang Kongres KSPSI ke VIII yang dipimpin Ketua DPP KSPSI Rudy Prayitno yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan (SP Farkes) memberikan solusi. Ia meminta peserta peninjau hanya memiliki hak bicara tetapi tidak memiliki hak suara untuk memilih ketua umum. Alhasil pembahasan keputusan tersebut dilanjutkan pada pembahasan selanjutnya.

Tak berhenti disitu, hujan interupsi juga berlanjut saat pembahasan pasal lain, seperti pasal 21 tentang sidang-sidang Kongres mengenai pengaturan hak bicara menyampaikan pendapat. Kemudian soal pasal 27 tentang syarat-syarat Calon Ketua Umum DPP KSPSI.

Fauzi selaku Ketua DPD KSPSI Jawa Timur meminta agar pimpinan sidang kongres tidak membatasi waktu dalam mengajukan interupsi dan pemaparan penjelasan bagi para peserta kongres. Lantaran, menurutnya, acara ini adalah kongres kebangkitan para pekerja.

"Saya selaku tuan rumah disini berharap agar kongres ini tidak usah dibatasi hak peserta untuk berbicara dan memaparkan pandangannya dalam interupsi, karena ini adalah kongres kebangkitan para pekerja," ungkap Fauzi.

Guna meredam persidangan berlangsung pnas, Ketua DPP KSPSI yang lain Yorrys Raweyai ikut bicara. Ia juga memberikan penjelasan kepada peserta agar kongres tersebut berjalan tertib dan penuh semangat kebersamaan. "Kita beda pendapat boleh, yang penting semangat memanjukan konfederasi ini," ujarnya.(ADI/IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini