Sukses

Menkop UKM: PKL Mitra Kita

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Syarief Hasan menjelaskan, kini paradigma mengenai Pedagang Kaki Lima (PKL) telah berubah. Dahulu PKL disebut musuh pemerintah lantaran menggangu ketertiban umum, sekarang PKL adalah mitra.

Liputan6.com, Jakarta: Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Syarief Hasan menjelaskan, kini paradigma mengenai Pedagang Kaki Lima (PKL) telah berubah. Dahulu PKL dapat dikatakan adalah "Musuh" pemerintah lantaran dinilai mengganggu ketertiban umum. Tapi sekarang PKL adalah mitra yang mendapatkan pemberdayaan dari pemerintah.

"Ya sekarang kita ubah paradigmanya, sekarang pemberdayaan dan kemudian kini mereka adalah mitra pemerintah," ungkap Syarief di acara Hari Kebangkitan PKL yang diadakan di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (15/2).

Lebih lanjut politisi Partai Demokrat ini menjelaskan yang dinamakan mitra adalah terjalinnya kerjasama antara Pemerintah dan PKL. Menurutnya, PKL dapat dibina pemerintah dalam mendapatkan tempat dan pekerjaan serta penghasilan yang layak. "Nah kalau mitra itu artinya kita selalu duduk sama-sama ya kita bina, kita tampung dia, dan kita atur dia, nah yang namanya mitra kan itu," jelasnya.

Terkait maraknya penggusuran yang dilakukan Satpol PP maupun aparat terkait dalam menertibkan para PKL, Syarief menjelaskan, bahwa hal tersebut terjadi lantaran adanya ekses komunikasi yang tidak baik antara PKL tersebut dengan pemerintah. "Penggusuran itu kan karena ekses saja, bukan sesuatu hal yang substansi betul, tapi itu adalah ekses dari pada kemitraan, jadi kalau kemitraan itu bagus dan komunikasi bagus, ya pasti penggusuran tidak akan ada," pungkasnya.

Di acara tersebut Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, serta para pimpinan Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) menandatangani prasasti PKL di Tugu Proklamasi. Penandatanganan tersebut diharapkan dapat terjalinnya kemitraan antara pemerintan dengan PKL.(BJK/ULF)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.