Sukses

Penangkaran Bunga Bangkai Dibuka untuk Umum

Bunga bangkai (Amorpophallus titanum) yang mekar di lokasi penangkaran milik pribadi di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, akan dibuka untuk umum.

Liputan6.com, Bengkulu: Bunga bangkai (Amorpophallus titanum) yang mekar di lokasi penangkaran milik pribadi di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, akan dibuka untuk umum. "Kami sedang membuat jalan setapak sehingga pengunjung yang ingin melihat bunga itu bisa mengakses lokasi dengan mudah," kata Holidin, warga Desa Tebat Monok yang menangkar bunga bangkai itu, Ahad (12/2).

Holidin mengatakan, tanda-tanda bunga mekar sudah terlihat dalam dua minggu terakhir dan diperkirakan mekar sempurna pada pekan depan. Saat ini tinggi bunga mencapai 110 sentimeter dan diperkirakan akan terus bertambang tinggi hingga mencapai 200 sentimeter.

"Kelopak bunga sudah terlihat tapi belum mekar," tambah Holidin.

Lokasi penangkaran bunga langka yang mengeluarkan aroma kurang sedap itu berada di pinggir Jalan Raya Kota Bengkulu, Kepahiang. Tempat penangkaran berjarak 100 meter dari badan jalan, sehingga pengunjung tidak kesulitan melihat bunga tersebut.

Saat ini, kata Holidin, lokasi bunga tersebut sudah diberi pagar untuk melindungi dari gangguan satwa liar atau tangan jahil. "Kami akan membuka untuk umum kalau bunga sudah mekar sempurna. Karena kunjungan yang tidak teratur atau pengunjung yang jahil bisa membuat bunga stres," katanya.

Bunga bangkai memiliki nama lokal bunga kibut, memiliki umbi, dan dapat menjadi makanan bagi babi hutan. Tanpa pemagaran kawasan dan tempat akan menyebabkan kerusakan atau kematian bagi bunga yang mengagumkan itu.

Holidin merupakan koordinator kelompok peduli puspa langka Tebat Monok Kabupaten Kepahiang. Menangkar bunga bangkai dengan serius dilakukannya sejak 2003. "Banyak tantangannya, terutama kematian atau umbi dimakan babi hutan, karena lokasi ini berbatasan langsung dengan Hutan Lindung Bukit Daun," tambahnya.

Sejak 2003, kata Holidin, sudah ratusan umbi yang ditanam di lahan penangkaran seluas dua hektare tersebut.(Ant/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.