Sukses

Dua Bom Meledak, 25 Tewas

Sedikitnya dua bom meledak di luar kompleks kantor keamanan di Kota Aleppo, Suriah, yang menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas dan 175 orang luka-luka.

Liputan6.com, Damaskus: Sedikitnya dua bom meledak di luar kompleks kantor keamanan di Kota Aleppo, Suriah, yang menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas dan 175 orang luka-luka. Beberapa menit setelah ledakan, televisi pemerintah Suriah menyiarkan gambar-gambar jenazah dan potongan-potongan tubuh.

Media resmi Suriah menuding kelompok-kelompok teroris berada di balik serangan karena yang menjadi sasaran serangan adalah kompleks intelijen militer dan pangkalan keamanan. Televisi pemerintah melaporkan korban tewas meliputi warga sipil dan pasukan keamanan. "Warga sipil dan anggota militer mati syahid dan menderita luka-luka dalam ledakan teroris yang mengguncang Aleppo," lapor televisi pemerintah, Jumat (10/2).

Televisi kemudian menayangkan gambar-gambar dari lokasi ledakan kedua yang dikatakan disebabkan bom mobil bunuh diri. Ledakan menimbulkan lubang dengan luas beberapa meter di jalan. Selain itu ledakan melemparkan bongkahan-bongkahan beton ke daerah sekitar.

Sambil meneteskan air mata, wartawan televisi Suriah mengatakan bom dengan sasaran gedung intelijen itu meledak di dekat taman, tempat orang-orang berkumpul pada saat makan pagi dan anak-anak bermain. Sejumlah buldoser terlihat membersihkan reruntuhan yang memenuhi jalan raya dan rumah-rumah penduduk di sekitar tampak mengalami kerusakan pada jendela.

Kelompok Syrian Observatory for Human Rights yang berkantor di London mengukuhkan adanya dua ledakan. Semula kalangan aktivis oposisi menuduh pemerintah berada di balik serangan dan menuduh pemerintah mencoba mendiskreditkan gerakan pergolakan.

Namun Kolonel Arif al-Hamoud dari Tentara Pembebasan Suriah, sekelompok tentara yang membangkang, beberapa waktu kemudian mengatakan kepada BBC bahwa kelompoknya berada di balik ledakan di Aleppo. "Apa yang terjadi di Aleppo adalah serangan militer terhadap intelijen militer. Ini bukan bom mobil, tapi operasi militer," kata Arif al-Hamoud.

Wakil Kepala Tentara Pembebasan Suriah Kolonel Malik al-Kurdi mengukuhkan pengakuan itu.(BBC/ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.