Sukses

Pembuat Kue Keranjang Kebanjiran Pesanan

Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2563, salah satu produsen kue keranjang atau dodol Imlek di Purwakarta, Jabar, mulai kebanjiran pesanan. Namun, pesanan tahun ini turun dibanding tahun lalu.

Liputan6.com, Purwakarta: Menjelang Tahun Baru Imlek 2563, sebuah keluarga Tionghoa di Purwakarta, Jawa Barat, baru-baru ini kembali disibukkan dengan kegiatan yang telah turun temurun mereka jalankan. Mereka membuat kue keranjang, kue yang identik dengan peringatan Tahun Baru Cina. Pesanan datang tidak hanya dari warga Purwakarta saja, tetapi juga dari berbagai daerah, seperti Karawang dan Bandung.

Proses pembuatan kue keranjang diawali dengan pengayakan tepung beras. Tepung beras yang halus selanjutnya di campur gula pasir yang telah dicairkan dengan direbus bersama daun pandan agar kue keranjang beraroma menggugah selera. Campuran tadi kemudian diaduk-aduk hingga merata. Biasanya untuk 10 liter tepung beras, gula pasir yang diperlukan sebanyak 8 kilogram.

Setelah tercampur merata, adonan dicetak ke dalam keranjang-keranjang kecil yang dilapisi plastik. Selanjutnya kue dikukus selama 14 jam di dalam tungku besar dengan menggunakan kayu bakar. Dibandingkan tahun lalu, menurut Mulyadi, pengusaha kue, pesanan kue keranjang untuk tahun ini cenderung lebih sedikit, sekitar satu ton.

Untuk tahun ini, Mulyadi menjual kue keranjang seharga Rp 20 ribu per kilogram. Biasanya dalam satu kilogram ada tiga buah kue keranjang.

Selain untuk persembahan untuk para dewa, kue keranjang bagi warga Tionghoa menjadi simbol silaturahim serta panjang umur. Mereka saling mengirim kue keranjang demi menjaga hubungan baik antarsanak keluarga.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.