Sukses

Indikasi Kejanggalan Kematian Kakak-Beradik

Komnas HAM Sumatra Barat menemukan sejumlah bukti yang mengindikasikan kejanggalan terkait kematian kakak beradik di Tahanan Polsek Sijunjung, Sumbar.

Liputan6.com, Padang: Komite Nasional Hak Asasi Manusia Sumatra Barat menemukan sejumlah bukti yang mengindikasikan kejanggalan terkait kematian kakak beradik di Tahanan Polsek Sijunjung, Sumbar.

Ibu kandung korban juga meyakini anaknya tidak bunuh diri melainkan dibunuh. "Itu dibunuh. Mereka tidak gantung diri. "Tanda-tandanya, leher patah, rahang patah, tangan patah," ujar Yusmanidar saat melapor ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.

Mabes Polri hanya menduga terjadi kelalaian bukan tindak pidana terkait kemtian Faisal dan Budri. Polda Sumatra Barat telah memeriksa sembilan personel Polsek Sijunjung termasuk Kapolsek.

Kematian dua remaja kakak beradik Faisal dan Budri di tahanan Polsek Sijunjung terus menyisakan misteri. Keduanya ditemukan tewas tergantung pada 28 Desember 2011. Keterangan polisi keduanya bunuh diri diragukan banyak kalangan.

Faisal ditahan di Polsek Sijunjung dengan tuduhan mencuri kotak amal di musala kampung. Dedangkan Budri dituduh mencuri sepeda motor. Tuduhan terhadap Budri sejauh ini tidak terbukti.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.