Sukses

Polri Minta Warga Korban Sape Melapor

Sampai saat ini Polri masih mengatakan korban meninggal dunia dalam bentrokan antara anggotanya dengan warga di Bima, NTB, dua orang. Namun, Polri meminta masyarakat yang merasa keluarganya ada yang tewas untuk melaporkannya ke polisi.

Liputan6.com, Jakarta: Sampai saat ini Polri masih mengatakan korban meninggal dunia dalam bentrokan antara anggotanya dengan warga di Bima, NTB, dua orang. Namun beberapa kalangan mengatakan korban lebih dari dua orang.

Untuk itu, Polri meminta masyarakat yang merasa keluarganya ada yang tewas untuk melaporkannya ke polisi. Agar bisa didata dan diketahui penyebab kematiannya.

"Kami mengimbau pihak-pihak terkait serta masyarakat yang mengetahui atau katakanlah keluarga yang merasa ada anggota keluarganya menjadi korban, untuk menyampaikan informasinya kepada petugas kita," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Senin (26/12).

Boy pun mengatakan, tidak tertutup kemungkinan korban lebih dari dua orang. "Jadi untuk saat ini yang ada di kepolisian data cuma dua, kami tidak menutup kemungkinan ada infromasi yang belum diketahui," katanya.

Seperti diketahui, bentrokan terjadi di Pelabuhan Sape, Nusa Tenggara Barat. Peristiwa ini bermula ketika ratusan warga Kecamatan Lambu yang mengatasnamakan Front Rakyat Anti Tambang berunjuk rasa dengan memblokade Pelabuhan Sape.

Mereka menuntut Bupati Bima, Ferry Zulkarnain, mencabut izin eksplorasi pertambangan emas PT Sumber Mineral Nusantara yang mendapat konsesi lahan 24.800 hektare. Warga khawatir kegiatan pertambangan itu akan merusak lingkungan. Namun aksi mereka dibalas dengan pembubaran paksa oleh aparat dan bentrokan tidak bisa dihindarkan.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini