Sukses

Derita Rakyat Korban Sengketa Lahan Mesuji

Sengketa lahan antara perusahaan dengan warga sering meminta korban dan rakyat selalu menjadi pihak yang kalah. Selain kerap menjadi korban kekerasan, derita keluarga dan hidup dalam tenda pengungsian selalu menjadi pilihan.

Liputan6.com, Lampung: Sengketa lahan antara perusahaan dengan warga sering meminta korban dan rakyat selalu menjadi pihak yang kalah. Selain kerap menjadi korban kekerasan, derita keluarga dan hidup dalam tenda pengungsian selalu menjadi pilihan. Itulah nasib warga Mesuji, Lampung.

Tenda pengungsian ini menjadi saksi betapa warga selalu menjadi pihak yang kalah. Ribuan warga terpaksa tinggal di pengungsian, Waiserdang, Mesuji, Lampung, karena rumah-rumah mereka dihancurkan dengan alat berat milik pengusaha, Senin (19/12).

Mimin salah satunya. Ia merupakan satu dari seribu korban penggusuran akibat sengketa lahan plasma. Ibu beranak empat ini kini tinggal di tenda bersama enam belas orang lainnya. Tidak ada kasur untuk tidur, tidak ada dapur untuk memasak. Kepedihan pun terasa lengkap karena sang suami terserang stroke dan trauma akibat kekerasan aparat.

"Untung anak saya nggak trauma karena mau ujian," ujar Mimin sambil menahan tangisnya.

Derita boleh bertumpuk, namun harapan warga tidak pernah pupus. Mereka masih berharap tanah yang selama ini menjadi sumber sengketa sekaligus sebagai sumber penghidupan mereka bisa kembali.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini