Sukses

Pramono: Alasan Apapun kasus Mesuji Tidak Dibenarkan

Wakil Ketua DPR, Pramono Anung atau Pram menilai pembantaian terhadap 30 orang warga didua tempat yang berbeda adalah perbuatan yang biadan. Atas nama alasan apapun, dalam era demokrasi seperti ini, kata Pram, perbuatan itu sangat memuakkan.

Liputan6.com Jakarta: Wakil Ketua DPR, Pramono Anung atau Pram menilai pembantaian terhadap 30 orang warga didua tempat yang berbeda adalah perbuatan yang biadan. Atas nama alasan apapun, dalam era demokrasi seperti ini, kata Pram, perbuatan itu sangat memuakkan.

"Dalam demokrasi seperti ini, ada 30 orang warga, diperlakukan tidak manusiawi. Polisi harus pro-aktif mencari dan melakukan pemeriksaan. Berikan hukuman yang seberat-beratnya," kata Pram di DPR, Jakarta, Kamis (15/12).

Sebelumnya masyarakat dari dua tempat itu, Mesuji yang berada di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung melaporkan pembantaian itu ke Komisi III DPR kemarin. Dua kejadian itu terjadi pada tahun yang sama. Mesuji di Sumsel terjadi pada 21 April. Sedangkan di Lampung terjadi pada 11 November 2011.
 
Menurut Pram, peristiwa pembantaian seperti di Mesuji itu, bila dibiarkan akan sangat berbahaya bagi kehidupan demokrasi. Bahkan, kejadian itu bisa mencoreng dan membuat malu Indonesia dalam pergaulan internasional.

Sedangkan kapolri Timur Pradopo kemarin ketika bertemu Komisi III mengatakan kedua kasus itu sudah ditangani oleh kepolisian. Bahkan untuk kasus Mesuji di Sumsel, sudah ada enam tersangka yang telah dilimpahkan ke pengadilan. Sementara kasus Mesuji, Lampung berawal dari sengketa lahan.

Polisi ketika itu, kata Timur mencoba membebaskan warga yang disandera oleh warga lainnya. Ketika salah satu kelompok warga itu dievakuasi, lalu ada penghadangan dari kelompok masyarakat. Dan saat itulah polisi melakukan penembakan, kata Timur. (ARI)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini