Sukses

Gula Impor Makin Sengsarakan Petani

Keberdaan gula rafinasi dan gula impor sangat berdampak pagi para petani khususnya petani tebu. Petani tebu di wilayah Timur Indonesia kian merana karena produksi mereka tidak dapat diserap pasar.

Liputan6.com, Jakarta: Keberdaan gula rafinasi dan gula impor sangat berdampak pagi para petani khususnya petani tebu. Para petani tebu khususnya di wilayah Timur Indonesia kian merana karena produksi mereka tidak dapat diserap pasar.

"Perembesan gula rafinasi dan impor gula sangat berdampak pada rusaknya tata niaga gula secara keseluruhan, termasuk petani gula," ujar Sekjen Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Nur Khabsyin di sela-sela demo di Gedung Kementrian Perdagangan, Jakarta, Rabu (14/12).

Berdasarkan temuan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di sejumlah daerah di Indonesia, gula rafinasi atau gula yang terbuat bukan dari tebu diimpor PT Makassar Tene dengan merk Bola Manis. Gula ini beredar luas di pasaran umum di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai contoh, Khabsyin menyebutkan di Bali gula rafinasi ini mudah ditemukan di beberapa daerah seperti Denpasar, Tabanan, Klungkung, dan sebagainya. Sementara di Nusa Tenggara Barat, peredaran gula rafinasi dipastikan telah mencapi 90 persen. "Sedangkan di Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan juga menunjukan data yang kurang lebih sama," jelasnya.

Karena itu, APTRI mendesak kepada Menteri Perdagangan untuk memberikan sanksi tegas kepada para pelaku rembesan gula rafinasi dengan mencabut izin impor gula. "PT Makassar Tene jelas-jelas tidak mematuhi aturan perundang-undangan yang melarang gula rafinasi dijual untuk keperluan di luar industri makanan dan minuman," imbuhnya.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.