Sukses

Warga Sebatik Jual Hasil Bumi ke Malaysia

Warga perbatasan banyak menggantungkan hidup di Malaysia. Hampir tiap hari warga Sebatik menyeberang ke Tawau untuk menjual hasil pertanian mereka.

Liputan6.com, Sebatik: Nasib warga Indonesia di perbatasan, termasuk Desa Lalosalo, Pulau Sebatik, Kalimantan Timur, yang berbatasan dengan Tawau, Malaysia benar-benar susah. Selain karena tak ada perhatian pemerintah pusat tentang pembangunan infrastruktur daerah tertinggal, warga juga kesulitan saat akan menjual hasil buminya.

Warga perbatasan tidak menjual ke kota terdekat karena memerlukan perjalanan yang memakan waktu dan menempuh medan berat. Karena risiko lebih besar, warga akhirnya banyak menjual hasil bumi ke Tawau. Warga Desa Lalosalo harus menggunakan kapal tradisional saat menempuh perjalanan ke Tawau melalui Sungai Pancang.

Dengan fasilitas yang terbatas, warga terpaksa melakukan bongkar muat di sepanjang sungai. Mereka juga harus sabar menunggu berjam-jam untuk bisa melintasi sungai ini. Sebab warga harus lebih dulu membawa pas lintas batas mereka ke kantor imigrasi yang terletak di tempat terpisah untuk mendapatkan cap keberangkatan.

Letak Pulau Sebatik yang jauh dari pusat kota menyebabakan ketergantungan masyarakat perbatasan kepada negara tetangga tak lain adalah Malaysia. Pulau Sebatik merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Tawau, Malaysia, yang hanya ditempuh selama 15 menit dengan menggunakan kapal motor.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini