Sukses

Inilah Wasiat Khadafi

Beberapa hari setelah berita kematiannya menjadi pembicaraan hangat, situs Seven Days News melansir surat yang kabarnya ditulis langsung oleh Muammar Khadafi. Situs ini merupakan laman pribadi miliki sang mantan pemimpin Libia.

Liputan6.com, Tripoli: Beberapa hari setelah berita kematiannya menjadi pembicaraan hangat, situs Seven Days News melansir surat yang kabarnya ditulis langsung oleh Muammar Khadafi. Situs  ini merupakan laman pribadi milik sang mantan pemimpin Libia.

Dokumen tersebut dilaporkan telah diserahkan kepada tiga kerabatnya. Satu di antara mereka tewas, yang kedua terbunuh, dan yang ketiga berhasil lolos saat pertempuran di Sirte. Dalam surat terakhirnya itu, Khadafi mengungkapkan keinginannya untuk dikubur sebagai seorang muslim. Ia juga meminta para pendukung untuk melanjutkan perjuangan.

Berikut ini adalah surat terakhir yang ditinggalkan Khadafi:

"Ini adalah yang keinginanku. Saya,  Muammar bin Mohammad bin Abdussalam bi Humayd bin Abu Manyar bin Humayd bin Nayil al Fuhsi Khadafi, bersumpah bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Saya bersumpah bahwa saya akan mati sebagai seorang muslim.

Jika saya terbunuh, saya ingin dikubur, sesuai ritual Islam, dengan pakaian yang saya pakai pada saat kematian menjemput juga dengan tubuh kotor saya, di pemakaman Sirte, di samping keluarga dan kerabat saya.

Saya ingin keluarga saya, terutama yang perempuan dan anak-anak, diperlakukan dengan baik setelah kematian saya. Orang-orang Libya harus melindungi identitas, prestasi, sejarah dan citra terhormat leluhur para pahlawan. Orang-orang Libya tidak boleh melupkan pengorbanan dari orang-orang terbaik mereka. Saya meminta para pendukung saya untuk melanjutkan perlawanan dan memerangi setiap agresor asing terhadap Libya, hari ini, besok dan selamanya.

Biarkan semua dunia tahu bahwa kita bisa saja melakukan tawar-menawar dan menjual perkara kita dengan imbalan kehidupan pribadi yang aman dan mapan. Kita menerima banyak tawaran sampai saat ini, tapi kita memilih berdiri di garis depan pertempuran sebagai lambang kewajiban dan kehormatan.

Bahkan meski kita belum dapat menang, kita akan memberi pelajaran pada generasi mendatang bahwa memilih melindung negara adalah kehormatan dan menjualnya merupakan pengkhianatan terbesar dalam sejarah yang akan dikenang selamanya, meskipun ada upaya dari yang untuk melakukan sebaliknya
."

Sampai saat ini jenazah Khadafi juga belum dimakamkan. Setelah selesai diotopsi, jasadnya, bersama jasad putranya, Mutassim, serta mantan menteri pertahanannya, Abu Bakar Younis, masih dipamerkan di Misrata. (Truthdive/Sevendaysnews)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.