Sukses

Batik Lasem Berciri Motif Huruf Cina

Jika Anda suatu ketika menemukan batik bertuliskan huruf mandarin, jangan cepat-cepat mengira batik tersebut buatan Cina. Karya batik dengan tulisan huruf Cina itu hanyalah salah satu bentuk inovasi motif saja dari batik Lasem.

Liputan6.com, Rembang: Jika Anda suatu ketika menemukan batik bertuliskan huruf mandarin, jangan buru-buru mengira batik tersebut buatan Cina. Karya batik dengan tulisan huruf Cina itu hanyalah salah satu bentuk inovasi motif saja dari batik Lasem yang kini mendapat tempat di hati pecinta batik.

Seni batik berkembang di pesat mulai dari kawasan Pantai Utara Jawa Tengah hingga ke lingkungan kraton di Solo dan Yogyakarta. Dalam perkembangannya, masyarakat umum lebih mengenal batik sebagai karya lingkungan kraton. Sementara batik kawasan pesisir seperti di Lasem, Rembang, dan Pekalongan pamornya seolah tenggelam.

Sigit Witjaksono seorang pengusaha yang menekuni batik Lasem selama puluhan tahun mewarisi karya seni ini dari orangtuanya. Agar tak kalah pamornya dari batik Solo dan Yogyakarta, Sigit melakukan inovasi dengan menggoreskan huruf-huruf Cina di batik Lasem produksinya. Kreasi yang bermula dari iseng ini, ternyata mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Sejak itulah, motif huruf mandarin mulai mendapat tempat di hati para penggemar batik.

Seiring dengan banyaknya pesanan, batik Lasem pun mempunyai harga sendiri. Harga batik Lasem berkisar antara Rp 300 hingga Rp 500 ribu per helainya. Jika Anda ingin memilikinya sebagai tambahan koleksi pribadi, maka harus bersabar. Selembar batik bermotif huruf Cina umumnya memakan waktu lama, sekitar 10 hari. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.