Sukses

Demonstran dan Petugas Kedubes Malaysia Bentrok

Insiden berawal dari penolakan petugas keamanan Kedubes Malaysia atas keinginan perwakilan pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi.

Liputan6.com, Jakarta: Pencaplokan wilayah perbatasan di Camar Bulan dan Tanjung Datuk di perbatasan Kalimantan Barat, terus menuai protes. Sayangnya unjuk rasa depan Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta, Rabu (12/10), diwarnai bentrokan antara pengunjuk rasa dan petugas keamanan.

Insiden berawal dari penolakan petugas keamanan kedutaan atas keinginan perwakilan pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi. Tak terima, sejumlah perwakilan demonstran berusaha mengibarkan bendera FBR di pagar kedubes. Tak lama berselang, terjadi lempar batu dan botol air mineral dengan polisi.

Demo dengan tuntutan serupa terjadi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Massa yang menamakan diri Barisa Muda Penegak Amanat Nasional berunjuk rasa menuntut pemerintah merebut kembali wilayah di perbatasan tersebut. Tuntutan diwarnai orasi, pengibaran sejumlah spanduk dan puluhan bendera merah putih. Aksi mereka diwarnai pula dengan menceburkan diri ke kolam [baca: Pemerintah Didesak Rebut Kembali Tanah yang Dicaplok].

Persoalan ini juga menyita perhatian mantan Presiden Megawati Sukarnoputri. Istri Ketua MPR Taufik Kiemas ini menyatakan sudah menjadi kewajiban pemerintah menutup semua batas wilayah Negara Kesatuan RI baik darat, laut, dan udara [baca: Megawati Kritik pemerintah Soal Perbatasan].

Pencaplokan wilayah perbatasan ini bermula dari kunjungan Komisi I DPR. Mereka menemukan fakta di Camar Bulan hilang 1.400 hektare tanah dan di Tanjung Datu hilang 80.000 meter persegi pantai [baca: Malaysia Caplok Wilayah RI].(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.