Sukses

Berbeda soal Palestina, Indonesia-AS Tak Terganggu

Upaya yang ditempuh AS tentu sangat berbeda dengan Indonesia yang mendukung Palestina diakui sebagai negara. Namun perbedaan pendapat itu tak akan mengganggu hubungan Indonesia-AS.

Liputan6.com, Jakarta: Palestina berusaha mendapatkan kemerdekaan dengan melamar menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Namun Amerika Serikat (AS) berusaha menghalangi langkah Palestina.

Upaya yang ditempuh AS tentu sangat berbeda dengan Indonesia yang mendukung Palestina diakui sebagai negara. Namun perbedaan pendapat itu tak akan mengganggu hubungan Indonesia-AS.

Hal itu disampaikan Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel dalam wawancara dengan Liputan6 SCTV, Senin (10/10).

"Indonesia memilik kebijakan luar negeri yang independen dan kami menghormatinya. Yang penting kita secara terus membicarakan isu ini. Kita banyak sepakat dalam berbagai hal, ada juga hal yang kita tidak sependapat. Ini wajar. Saya pikir ini tidak akan menganggu hubungan Indonesia Amerika," ujarnya.

Mengenai langkah Palestina ke PBB, pria yang genap setahun bertugas di Indonesia itu mengatakan, Amerika Serikat menilai pengambilan suara di PBB tak akan membuat Palestina menjadi negara berdaulat.

"Kami khawatir langkah itu justru akan membuat Palestina semakin sulit mencapai tujuannya. Fokus kami bagaimana membuat negosiasi berjalan lagi. Karena, akhirnya jalan untuk mewujudkan Negara Palestina, terlebih perdamaian di Timur Tengah, adalah lewat negosiasi," kata Scot

Scot mengatakan, memang jika berbicara soal negosiasi antara Palestina dan Israel membuat frustasi, termasuk AS. Menurutnya. tidak ada negara lain yang berusaha lebih keras dari AS untuk mendorong keberhasilan negosiasi.

"Namun, penting bagi dunia bahwa kita tidak memiliki pilihan lain. Kita harus teruskan negosiasi. Banyak hal yang sulit di dunia, dan ini sangat sulit serta membutuhkan waktu panjang, tetapi kita harus terus bekerja mewujudkannya," tegasnya.

Lalu apakah kebijakan Obama dalam menentang Palestina terkait kampanye pemilihan presiden? "Jika Anda melihat kebijakan luar negeri Amerika di Timur Tengah, kami konsisten, baik ada kampanye presiden atau tidak. Jadi ini tidak terkait dengan kampanye pemilihan presiden mendatang, tapi ini merupakan sikap konsisten pemerintahan ini untuk mendukung negosiasi dan penyelesaian negara Palestina dan keamanan Israel," jawabnya.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.