Sukses

Cuaca dan Medan Hambat Tim SAR

Cuaca buruk dan medan yang berat menjadi kendala bagi tim SAR saat berupaya mencari dan menyelamatkan seluruh korban pesawat Casa 212 di Pengunungan Bahorok, Langkat, Sumut.

Liputan6.com, Jakarta: Cuaca buruk dan medan yang berat menjadi kendala bagi tim SAR saat berupaya mencari dan menyelamatkan seluruh korban pesawat Casa 212 di Pengunungan Bahorok, Langkat, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu. Demikian ditegaskan Ketua Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Daryatmo di Studio Liputan 6 SCTV, Jakarta, Jumat (7/10).

“Angin berhembus 30 sampai 40 knot, meski tidak selamanya. Kondisi medan yang curam, 70 sampai 80 derajat,” kata Daryatmo. “Selain itu, bangkai pesawat berada di jurang yang dalam. Bila tidak hati-hati akan membahayakan pesawat yang akan melakukan operasi.”

Dijelaskan Daryatmo, tim SAR melakukan tahap-tahap pencarian dan penyelamatan seluruh korban dengan cara terukur, terdiri atas initial stage, planning stage, operational stage, dan conclusion stage. “Stage-stage itu harus dilakukan demi hasil yang maksimal,” katanya.

Daryatmo membantah tuduhan bahwa keterlambatan operasional karena masalah peralatan dan kemampuan sumber daya manusia (SDM). “Pesawat helikopter yang tersedia cukup memadai. Pagi memang baru ada satu. Tapi, siangnya mendapatkan tambahan pesawat,” katanya.

Menurut Daryatmo, masalah cuaca dan medan menjadi kendala. Tentang SDM, katanya, Basarnas senantiasa memberikan pelatihan yang memadai dan sesuai kebutuhan.

Sementara Direktur Operasi Basarnas Marskal Pertama Sunarbowo Sandi menjelaskan bahwa Basarnas sudah membuat skala prioritas terkait penyediaan perlengkapan dan SDM. “Kita mempunyai 24 kantor SAR dan 49 Pos SAR. Kita sudah distribusikan peralatan. Kita memerlukan waktu dan prosedur pemindahan perlengkapan,” katanya.

Di tengah kendala cuaca dan medan, tambah Daryatmo, masyarakat disajikan kesimpangsiuran soal kondisi pesawat. “Ketika dilaporkan pesawat tidak terbakar, keluarga korban memiliki harapan bahwa korban masih hidup. Padahal, kondisinya tidak seperti itu,” jelasnya.

Dalam kecelakaan Casa 212 itu, 14 orang tewas, terdiri atas awak pesawat dan penumpang. (SHA)






* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini