Sukses

TKI Jatuh dari Apartemen di Singapura

Pemerintah menanggung biaya pengobatan dan perawatan yang diderita Kunesih. Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Tawang Sari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kunaesih menderita luka patah tulang bagian belakang dan pinggul lantaran terjatuh dari lantai 6 apartemen di Singapura.

Liputan6.com, Jakarta: pemerintah menanggung biaya pengobatan dan perawatan yang diderita Kunesih. Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Tawang Sari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kunaesih menderita luka patah tulang bagian belakang dan pinggul lantaran terjatuh dari lantai 6 apartemen di Singapura.

"BNP2TKI akan menanggung sepenuhnya biaya perawatan yang dialami Kunesih," kata Deputi Kepala BNP2TKI Bidang Perlindungan, Lisna Yoeliani Poeloengan, di Jakarta, Kamis (22/9). Kunesih kini berada dalam perawatan RS Polri sejak Rabu (21/9). Menurut Lisna, Kunesih mengalami kecelakaan kerja di apartemen majikannya, Po Hua We pada 21 Maret 2011 lalu.

"Saat melakukan pekerjaan membersihkan kaca jendela luar apartemen lantai 6 rumah majikannya, Kunesih terjatuh, sehingga menyebabkan luka patah tulang," jelas Lisna.

TKi asal Indramayu ini, sempat dirawat di Rumahsakit Singapura selama dua bulan dengan biaya lebih kurang Rp 500 juta yang ditanggung pihak majikan. Kemudian pada 30 Mei 2011, ia pulang ke Indonesia dan langsung dirujuk ke Rumahsakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk pengobatan lanjutan.

Namun, kata Lisna, saat di RS Polri Kunesih justru minta dipulangkan, karena ingin cepat bertemu keluarganya. Atas keinginan pulang tersebut, BNP2TKI menghubungi perusahaan yang memberangkatkan Kunesih atau Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) PT Sarimadu Jayanusa di Jalan Puyuh Mas No. 15/50, Tangkerang Tengah, Pekanbaru.

"Kami meminta kepada PPTKIS untuk menjemput Kunesih di RS Polri dan selanjutnya diantar ke rumahnya serta melakukan perawatan lanjutan," ujar Lisna. Kunesih diberangkatkan sebagai TKI Penata Laksana Rumah Tangga dan bekerja pada keluarga Po Hua . Kecelakaan kerja yang menimpa Kunesih sendiri terjadi pada 21 Maret 2011. (ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini