Sukses

Freeport Tak Gaji Karyawan yang Mogok

"Manajemen sudah sepakat tak akan membayarkan gaji pekerja saat mereka mogok. No Work, No Pay," kata Presdir dan CEO PT Freeport Armando Mahler.

Liputan6.com, Jayapura: Manajemen PT Freeport Indonesia tak akan memberi gaji dan hak karyawan yang mogok sejak 15 September lalu. "Manajemen sudah sepakat tak akan membayarkan gaji pekerja saat mereka mogok. No Work, No Pay," kata Presiden Direktur dan CEO PT Freeport Armando Mahler di Jayapura, Sabtu (17/9) malam.

Saat mogok karyawan Freeport yang pertama yakni Juli, manajemen masih membayar gaji mereka. Alasannya, saat itu salah satu syarat SPSI kembali kerja adalah pembayaran. "Itu kebaikan saja. Di mogok kedua ini, kami sudah komitmen kuat yakni karyawan yang tidak bekerja, maka manajemen tak akan membayarnya," tegas Armando.

Menurut dia, pihaknya terus melakukan imbauan kepada karyawan yang mogok untuk kembali bekerja seperti biasa. Apalagi, jika tidak kerja satu hari saja, maka mereka sudah kehilangan penghasilan senilai Rp 577 ribu per hari. "Pikirkan juga keluarga, orang tua, kalau mereka tidak kerja. Yang telah kembali bekerja, jangan terhasut lagi," tuturnya.

Sebelumnya Armando Mahler, melakukan pertemuan tertutup bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh, dan Dirjen Mineral dan Batuan, Thamrin Sihite. Pertemuan juga dihadiri, Asisten I Setda Provinsi Papua, Eliezer Renmaur, serta Kapolda Papua Irjen Pol Bigman Lumban Tobing.(ANT/JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.