Rupiah Sore Menguat 20 Poin

Liputan6.com, Jakarta: mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS karena arus modal asing yang kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri.Di pasar spot antarbank di Jakarta, Rabu sore (7/9) rupiah menguat sebesar 20 poin menjadi Rp8.545 per dolar AS dibanding hari sebelumnya Rp8.565 per dolar AS.

"Positifnya ekonomi dalam negeri mendorong investor terus memburu obligasi negara. Akibatnya, 'yield' obligasi negara semakin menurun, sehingga memicu penguatan rupiah terhadap dolar AS," kata pengamat pasar uang, David Sumual.

Ia menambahkan, imbal hasil (yield) obligasi negara tenor 10 tahun saat ini dibawah tujuh persen, yakni sekitar 6,7 persen salah satu katalisnya karena terkendalinya laju inflasi.

"Posisi kepemilikan 'bond' oleh asing sudah mencapai rekor tertinggi sepanjang tahun ini. Prosentase asing yang masuk sebesar 31,32 persen yakni Rp247 triliun," kata dia.

Ia menambahkan, meski pagi tadi mata uang rupiah sempat tertekan, namun menjelang sore rupiah berbalik arah positif dipicu dari adanya berita mengenai ekspektasi acuan suku bunga Bank Indonesia (BI rate).

"Berita positif juga datang dari ekspektasi acuan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) masih tetap di level 6,75 persen," kata dia.

Selain ekspektasi BI rate yang masih tetap, lanjut dia, angka inflasi Agustus juga dianggap oleh pelaku pasar masih stabil meski naik.

Meski rupiah menguat, lanjut dia, penguatannya belum cukup maksimal cenderung masih terbatas dikarenakan kondisi global yang belum menentu.

"Ekspektasi peringkat Indonesia yang akan menjadi "investment grade" akan dapat membuat rupiah stabil dengan kecenderungan menguat," kata dia.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu (7/9) tercatat mata uang rupiah bergerak turun tipis menjadi Rp8.574 dibanding posisi sebelumnya Rp8.573. (ANT/mla)